Langsung ke konten utama

Thalassemia Bukan Sekadar Anemia

Sumber gambar: http://biologi18.blogspot.com

Thalassemia, penyakit yang benar-benar berasal dari keturunan, iya, genetik dari orang tua, entah hanya sebagai pembawa atau penderita. Thalassemia sendiri terjadi ketika sel darah merah mudah rusak atau usia si sel darah merah lebih pendek dari sel darah merah yang normal, yaitu 120 hari. Maka dari itu, penderita harus melakukan transfusi darah seumur hidup.

Thalassemia itu kayak anemia, tapi jauh lebih parah, karena enggak bisa cuma pakai tablet penambah darah. Nah, karena dia harus transfusi darah seumur hidup, ini bisa membahayakan juga, nanti bisa menyebabkan komplikasi salah satunya penumpukan zat besi di berbagai organ. Seseorang dengan thalassemia tidak semua terlihat sakit, karena ada yang namanya pembawa, dengan kata lain, dia tidak sakit tetapi jika punya anak, si anak akan menjadi pembawa juga atau parahnya sebagai penderita.

Penderita thalassemia itu ada tiga golongan, penderita minor, intermedia, dan mayor. Semuanya didapat dari orang tua yang juga mengidap atau sebagai pembawa sifat. Jika kedua orang tua adalah pembawa sifat, maka jika memiliki anak, peluangnya adalah 25% thalassemia mayor, 25% normal, 50% thalassemia minor atau pembawa sifat.

Jika salah satu orang tua adalah pembawa sifat dan satunya normal, maka anak yang akan lahir memiliki peluang 50% normal, dan 50% thalassemia minor atau pembawa sifat.

Jika salah satu orang tua merupakan penderita thalassemia mayor, dan satunya normal maka anaknya 100% terlahir sebagai pembawa sifat.

Jika salah satu orang tua adalah penderita mayor, dan satunya pembawa sifat, maka anaknya 50% penderita mayor, dan 50% pembawa sifat.

Thalassemia ada di seluruh dunia dan Asia Tenggara masuk ke dalam thalassemia belt, dan Indonesia sudah pasti ada di dalamnya. Kelainan hemoglobin di seluruh penduduk dunia sekitar 7-8%, maka di Indonesia ada sekitar 20 juta jiwa pembawa kelainan tersebut. Data kesehatan tahun 2016 saja mencatat sebanyak 9.121 pasien thalassemia mayor di Indonesia.

Thalassemia itu ada karena faktor keturunan, terus enggak bisa hilang dong? Apalagi dicegah?!
Hmmm, tentu bisa, dengan cara hindari pernikahan antara pasangan yang memiliki thalassemia, lakukan skrining pada ibu hamil. Lha, terus kalau sama-sama cinta gimana dong? Eits, cinta tak harus memiliki. Hahaha.

Orang-orang yang disarankan melakukan Uji Saring Thalassemia:
  • Memiliki riwayat keluarga penderita thalassemia
  • Memiliki gejala anemia
  • Pasangan usia subur (skrining pranikah)
  • Kadar Hb rendah
  • Ibu hamil
  • Hasil pemeriksaan mikrositik dan atau hipokromik
  • Hasil pemeriksaan ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal atau gambaran sel darah merah abnormal.


Dalam Uji Saring Thalassemia itu ada
  • Hematologi rutin: Mendeteksi anemia yang ditandai dengan nilai Hb, MCV dan atau MCH yang rendah.
  • Gambaran darah tepi: Mengetahui morfologi, kematangan sel darah merah yang abnormal.
  • Analisa Hb HPLC: Mengetahui jumlah produksi hemoglobin yang abnormal dan kemungkinan adanya Hb varian.
  • Badan inklusi HbH: Mendeteksi kemungkinan thalassemia alfa.
  • Ferritin: Mengetahui apakah anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi atau thalassemia.


Thalassemia mayor diketahui sejak bayi, setiap 2-4 minggu sekali harus transfusi darah seumur hidup. Dan, seumur hidup pula konsumsi obat kelasi besi untuk mengeluarkan zat besi berlebih dalam tubuh akibat transfusi darah. Dalam setiap 250 ml darah yang ditransfusikan, selalu membawa 250 mg zat besi, padahal kebutuhan normal manusia perhari hanya 1-2 mg. Kalau zat besi sebanyak itu enggak dikeluarkan, dia akan menumpuk di hati, jantung, paru, otak, kulit, dan organ lainnya. Sehingga fungsi organ-organ tersebut menjadi terganggu.

Thalassemia intermedia terdiagnosis pada anak yang lebih besar usianya, kadar Hb 8-10 g/dL butuh transfusi darah tapi tidak rutin, walau di beberapa kasus memang butuh transfusi darah rutin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Thalassemia minor tidak memikiki gejala, terlihat normal, namun saat pemeriksaan Hb kadarnya di bawah normal.

Kenaoa thalassemia harus dicegah?
Karena biaya pengobatan thalassemia dalam setahun sekitar 300-400 juta rupiah, itu bukan jumlah yang sedikit. Kalau kita deteksi dini thalassemia, akan sangat membantu mengurangi angka thalassemia di masa depan. Yuk, skrining!

Komentar

Posting Komentar

Hola, siapa pun anda, terima kasih sudah mampir. Semoga anda membacanya dengan seksama dan dalam tempo secukupnya. Sila tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Sikap Teladan dari Perjalanan Karier Politik Mahfud MD

Mahfud MD (dok. Google) Melihat berita yang sedang hangat beberapa waktu ini, santer sekali nama Mahfud MD dikumandangkan. Bukan baru namanya aku dengar, beliau cukup hits di kalangan anak muda. Beberapa kali melihat tayangan pria kelahiran Sampang 13 Mei 1957 ini diwawancara atau mengisi sebuah acara, selalu kagum dengan caranya menyampaikan pesan. Beliau ini jujur dan berani dalam mengungkapkan atau membongkar kasus. Seru sekali, seperti sedang menonton film-film detektif. Tahun 2023, sebentar lagi menuju akhir tahun dan kita akan bertemu dengan 2024. Tahun di mana akan ada pesta rakyat terbesar, iya, pemilihan umum pemimpin negara. Hiruk-pikuknya sudah begitu terasa saat ini. Sejujurnya masih entah soal para bakal calon, masih belum bisa dipastikan siapa saja yang akan maju. Tapi satu yang pasti, hak suara harus tetap digunakan, cuma satu, tapi berarti besar. Salah satu bakal calon sudah diumumkan, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Siapa yang enggak tahu mereka? Sudah seperti

Begini Liburan yang Menakjubkan dan Nyaman

Enggak terasa kayaknya tahun baru 2017 baru kemarin, eh, sekarang sudah menjelang liburan akhir tahun, ya. Temans mau ke mana saja, nih? Sudah rencana liburan ke suatu tempat? Atau mau di rumah saja dan mengunjungi lokasi terdekat? Tapi pasti sudah banyak yang persiapan ke luar kota atau ke luar negeri. Kalau aku, sih, masih pilih liburan di dalam negeri saja, punya passport sudah dua tahun dan masih bersih. Hmmm. Bebas, ya, mau liburan di mana saja dan ke mana saja asalkan sama kamu, iya kamu. Uwuwuw.

Perempuan Tangguh untuk Asian Games 2018

Difotoin: Utie Adnu "Terserah kamu, deh, lakukan saja yang kamu mau. Hidup kamu, kan, kamu yang jalanin dan rasakan semuanya." "Iya, sih, tapi, kan, enggak semua orang..." "Udah, ya, selesai. Cukup, aku enggak mau tahu lagi, ini yang terakhir aku ingatkan kamu."