Langsung ke konten utama

Lima dan Satu Hal Wajib Saat Melakukan Perjalanan

Lok. Cerita Cafe (difotoin Sadewi Handayani)

Kali ini mau nulis yang agak serius, biasanya, kan, serius banget. Eh, enggak juga, sih, tergantung mood lagi macam apa. Manusia dengan mood swing kayak aku gini agak ribet memang, bukan agak, tapi beneran ribet. Diri sendiri merasa biasa saja, tapi orang sekitar biasanya yang kena imbasnya. Hmmm, oke, kita sudahi, lanjut ke niat awal.

Aku ini enggak suka keluar rumah buat hal yang enggak penting, jadi kalau keluar rumah, ya berarti memang sedang butuh atau ada yang harus dilakukan, bukan sekadar buang waktu karena pekerjaan sudah selesai, karena aku lebih memilih tidur atau baca komik untuk itu.

Rencananya beberapa waktu ke depan mau ke luar kota, antara liburan dan pekerjaan. Bahagia banget itu pasti, aku keluar kota selain untuk kerjaan juga sesekali khusus ke kampung halaman orang tua. Kalau yang satu itu sudah pasti untuk liburan sepenuhnya dan pekerjaan-pekerjaan ringan, karena lokasinya cukup sulit menangkap sinyal.

Kayaknya enggak cuma aku yang bahagia kalau keluar kota, ya, kan, secara butuh pemandangan atau suasana yang berbeda dari kota domisili. Dari berbagai kebahagiaan dan keseruan di luar kota, ada hal-hal yang penting banget dilakukan kalau lagi di luar kota.

Kalau di luar kota, aku enggak mau diam saja di penginapan atau rumah nenek, minimal aku ke pasar tradisional, kenapa pasar? Karena mal sulit dicari, hiks. Kalau bisa didaftar, sih, yang aku lakukan di luar kota adalah:

1. Pergi ke Pasar Tradisional

Lok. Pasar Piyungan Yogyakarta (dokpri)

Ini penting buat aku, karena di situlah terasa aslinya suatu daerah. Pasar tradisional buat aku pribadi punya aroma yang khas, ini merujuk ke pasar tradisional di wilayah pedesaan, ya, beda banget sama pasar tradisional yang di kota besar seperti Jakarta dan Tangerang. Entah kenapa, aku betah berlama-lama di pasar tradisional, keliling dan memerhatikan setiap sudutnya, memerhaikan setiap aktivitas di pasar itu menyenangkan.


2. Mengunjungi Beberapa Tempat Wisata

Lok. Klenteng Boen Tek Bio Tangerang (difotoin Dedy Darmawan)

Kalau waktunya enggak lama, minimal kunjungi tempat wisata terdekat dari tempat kita menginap, atau ke lokasi yang menjadi pusat atau landmark, misalnya Malioboro di Jogjakarta, Monas di Jakarta, Alun-alun kota, dan sejenisnya, yang penting ada satu lokasi wisata yang kita datangi, enggak sekadar tahu ada di daerah itu.


3. Jajan Makanan Khas

Sate padang (dokpri)
Model: Gita Citra Puspita

Setiap mengunjungi tempat baru aku selalu cari tahu makanan khas di sana itu apa, dan langsung cobain, cari sampai ketemu pokoknya. Untuk hal ini sebenarnya lebih asik kalau kita tanya penduduk sekitar, dan sekalian tanya yang enak dijual di mana. Kalau enggak ada uang lebih untuk beli oleh-oleh, minimal kita sudah cobain, lagi pula enggak semua jenis makanan bisa bertahan lama atau bisa dibawa dalam perjalanan jauh.


4. Beli Produk Unik

Kain Ikat Kalimantan (dokpri)

Satu hal ini biasanya kita temukan di tempat wisata atau pusat oleh-oleh. Dan, yang satu ini biasanya harus ada dana lebih, kalau kira-kira enggak butuh sebaiknya enggak usah beli, atau semisal akan sering ke kota tersebut, bisa direncanakan dahulu atau belinya dicicil, maksudnya jangan langsung beli banyak. Mungkin pas pertama datang bisa beli tas dahulu, berikutnya bisa beli pakaian, hiasan, atau yang lain. Tapi kalau kondisinya kita enggak tahu kapan ke sana lagi, ya, silakan beli namun sesuaikan dana yang ada. Berhubung aku termasuk orang yang enggak suka belanja, jadi 90% aku enggak akan tergoda. Hehehe.


5. Foto

Lok. Bukit Bintang Yogyakarta (dokpri)

Ini penting, paling utama yang harus dilakukan di mana pun, eh, maksudnya kalau lagi perjalanan keluar kota adalah mengabadikan momen. Bagus enggaknya itu belakangan yang penting ambil banyak foto dulu. Bukan niat narsis atau pamer, minimal untuk dokumentasi pribadi, sebagai bukti bahwa kita pernah ke sana dan bersama siapa. Mengingat hal-hal seru saat perjalanan dari melihat foto yang ada.


Kelima hal di atas yang penting menurutku. Setiap perjalanan enggak ada yang mulus semulus jalan tol, ada saja hambatan atau hal-hal tak diinginkan, misalnya kemacetan, rasa makanan yang enggak cocok di lidah, transportasi, dan lain sebagainya. Kalau aku enggak terlalu memusingkan itu, yang penting pergi sama orang-orang yang menyenangkan, contohnya sama kamu, iya, kamu.

Kalau lagi jauh dari rumah, masalah aku cuma satu biasanya, yang hampir selalu terjadi, yaituuu enggak 'eek' selama dua atau tiga hari, huwaaa. Bukan enggak mau, tapi enggak bisa kalau di tempat baru, parah banget lah itu. Sengaja juga akunya enggak minum atau makan sesuatu yang bisa melancarkan pencernaan. Seperti yang aku bilang sebelumnya, beberapa waktu ke depan aku mau keluar kota, dan seorang teman yang tahu masalahku ini tiba-tiba kirim whatsapp “Wid, nih, lu bawa ini, nih.” Sambil kirim foto produk dengan kemasan hijau, tertulis Herbadrink Lidah Buaya. “Emang itu apaan, Det?” aku belum tahu apa itu, hanya ada tulisan kecil di kanan atas yang terbaca JAMU.

Seperti biasa, dia malas menjelaskan dan aku dikasih satu tautan tentang produk itu, jadi ternyata itu minuman yang bisa membantu memelihara kesehatan fungsi pencernaan dan membantu melancarkan buang air besar. Oke, aku memang suka sama lidah buaya, dan ini kayaknya membantu. So, enggak lama kemudian aku ke swalayan, belanja yang lain lalu ketemu herbadrink, ada yang Chrysanthemum, Sari Temulawak, Sari Jahe, Kunyit Asam, Beras Kencur, dan Lidah Buaya.

Penasaran juga mau cobain, akhirnya aku ambil Lidah Buaya dan Kunyit Asam, masing-masing harganya Rp 18.900 dan Rp 13.600. Kunyit asam ini buat aku, sih, terlalu manis, enggak tahu juga kalau efek dari air yang dipakai, kebetulan aku buatnya pakai air dingin dari kulkas. Hehehe.

(dokpri)

Herbadrink Lidah Buaya aku buatnya pakai air dingin kulkas juga, di kemasan tertulis Sugar Free, dan, benar saja rasanya asli, manis tapi bukan manis tambahan. Rasanya segar, yang ini seriusan, enggak drama, emang rasanya itu enak. Reaksinya ini enggak lama, ya, beberapa jam, sih, jadi baiknya minum herbadrink lidah buaya jangan pas mau keluar penginapan, tapi pas sudah di penginapan dan yakin enggak keluar lagi.

(dokpri)

Kalau kayak gini, sih, selain lima daftar di atas, ada tambahan yang menjadi bawaan wajib, iya, Herbadrink Lidah Buaya, mungkin bisa nambah Sari Jahe biar hangat walau enggak lagi sama kamu. Eh, maksudnya, ya, hmmm, gitu, deh.

Komentar

  1. Nahhh sama kita...akupun g suka kalau keluar rumah trus ga ada kebutuhan atau kepentingan di dalamnya. Buang2 energi wkwk..tapi kalau capek ada Herbadrink ini yg emang seger banget kog. Aku pernah nyoba...ehh ada lidah buaya nya juga skrg ya

    BalasHapus
  2. Persiapan pergi memang bukanlah hal mudah. Capek harus minum jamu. Untungnya ada jamu cepat . tinggal minum.

    BalasHapus

Posting Komentar

Hola, siapa pun anda, terima kasih sudah mampir. Semoga anda membacanya dengan seksama dan dalam tempo secukupnya. Sila tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Sikap Teladan dari Perjalanan Karier Politik Mahfud MD

Mahfud MD (dok. Google) Melihat berita yang sedang hangat beberapa waktu ini, santer sekali nama Mahfud MD dikumandangkan. Bukan baru namanya aku dengar, beliau cukup hits di kalangan anak muda. Beberapa kali melihat tayangan pria kelahiran Sampang 13 Mei 1957 ini diwawancara atau mengisi sebuah acara, selalu kagum dengan caranya menyampaikan pesan. Beliau ini jujur dan berani dalam mengungkapkan atau membongkar kasus. Seru sekali, seperti sedang menonton film-film detektif. Tahun 2023, sebentar lagi menuju akhir tahun dan kita akan bertemu dengan 2024. Tahun di mana akan ada pesta rakyat terbesar, iya, pemilihan umum pemimpin negara. Hiruk-pikuknya sudah begitu terasa saat ini. Sejujurnya masih entah soal para bakal calon, masih belum bisa dipastikan siapa saja yang akan maju. Tapi satu yang pasti, hak suara harus tetap digunakan, cuma satu, tapi berarti besar. Salah satu bakal calon sudah diumumkan, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Siapa yang enggak tahu mereka? Sudah seperti...

Begini Liburan yang Menakjubkan dan Nyaman

Enggak terasa kayaknya tahun baru 2017 baru kemarin, eh, sekarang sudah menjelang liburan akhir tahun, ya. Temans mau ke mana saja, nih? Sudah rencana liburan ke suatu tempat? Atau mau di rumah saja dan mengunjungi lokasi terdekat? Tapi pasti sudah banyak yang persiapan ke luar kota atau ke luar negeri. Kalau aku, sih, masih pilih liburan di dalam negeri saja, punya passport sudah dua tahun dan masih bersih. Hmmm. Bebas, ya, mau liburan di mana saja dan ke mana saja asalkan sama kamu, iya kamu. Uwuwuw.

Go Digital untuk Pesona Indonesia

Menjelang akhir tahun yang dipikirkan sebagian besar orang adalah menghabiskan jatah liburan bareng keluarga dan teman-teman. Bahkan, sudah ada yang persiapannya sejak beberapa bulan sebelumnya untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Hari gini, kan, kalau mau ngapa-ngapain pasti cek di internet segalanya yang dibutuhkan, mulai dari transportasi hingga akomodasi. Liburan itu enggak usah jauh-jauh, bisa ke provinsi sebelah, atau bahkan menjelajah tempat wisata baru di sekitar tempat tinggal.