Langsung ke konten utama

Cafe dan Ropang Sehat dengan Mie Lemonilo

difoto: Dicapriadi

Sebagai pekerja lepas yang enggak punya kantor, sering kali kerjanya kalau enggak di rumah, ya, di tempat nongkrong semacam cafe. Aku lebih sering kerja di rumah, sambil tiduran di kamar tercinta dan kasur ternikmat dengan posisi nyaman. Masalahnya kita manusia ini makhluk sosial, enggak bisa hidup sendiri, jadi pasti punya teman di luar selain keluarga.

Enggak jarang teman-teman mengajak ke cafe-cafe yang kekinian atau dirasa nyaman untuk sekadar berbincang santai. Aku sendiri di Tangerang Selatan, teman-teman tersebar di Jabodetabek, kalau ngumpul dengan di antara mereka cari lokasi yang memang dekat untuk semuanya. Kebetulan di Tangerang Selatan juga menjamur cafe sejenis, tinggal pilih mau ke mana.

Menu-menu di lokasi nongkrong memang beragram, tapi pada dasarnya ya mirip-mirip, seperti berbagai jenis minuman kopi, teh, dan minuman berwarna lainnya. Makanannya pun mirip-mirip, dari camilan sampai makanan berat hanya berbeda kreasi saja di setiap cafe.

Rasanya memang enak, ada yang standar dan ada yang enak banget, tapiii enggak pernah kepikiran tuh sehat atau enggak buat tubuh kita, karena yang penting halal dan kenyang. Hahaha. Ya, habisnya gimana, pesan sesuai menu saja. Memang terasa sebenarnya kalau banyak cafe yang hanya menyediakan makanan enak, bukan makanan sehat. Kalaupun ada makanan sehat, harganya bisa dua kali lipat menu yang biasa.

Peluang ini dimanfaatkan lemonilo untuk melakukan gerakan cafe dan ropang sehat. Lemonilo sebagai brand yang berbasis teknologi membuat berbagai produk sehat dan alami, bekerja sama dengan UKM di Indonesia menawarkan produk yang bebas dari segala macam bahan berbahaya. Salah satunya itu mie lemonilo, dia mengklaim bahwa dirinya adalah produk sehat dan alami.

(dok. Pribadi)

Hari Kamis kemarin, 26 Juli 2018 aku ke What's Up Cafe Tanjung Duren. Salah satu cafe yang bekerja sama dengan lemonilo dalam gerakan cafe dan ropang sehat. Menu di What's Up Cafe ada yang menggunakan mie, jadi sekarang kita bisa nikmatin mie lemonilo yang sehat di tempat nongkrong kekinian. Mie lemonilo warnanya hijau, pewarnaannya menggunakan bayam, bukan pewarna buatan. Eh, ya, kalau di sekitar enggak ada What's Up Cafe ada tempat lain yang kerja sama dengan lemonilo. Department of Juicetice, Warung Overtaste, Farmer's Bowl, Roti Eneng, Kolary Coffee, dan Medifit.

(Ki-ka): Michiko dan Reinard - MC dari Lemonilo (dok. Pribadi)

Kenalan sama mie lemonilo, awalnya aku pikir dia mie rebusi ternyata mie goreng. Disebut-sebut mie instant alami karena terbuat dari tepung mocaf sehingga mie lemonilo ini rendah gluten. Seperti yang sebelumnya aku bilang, warna hijaunya dari bayam. Biasanya mie instant itu supaya kering melalui proses penggorengan, tapi mie lemonilo dikeringkan dengan oven, makanya dia rendah lemak. Alhasil, masa kadaluarsanya hanya sekitar 1 tahun. Ditambah lagi, tanpa bahan pengawet dan MSG.

(Ki-ka): Shinta Nurfauzia - CEO Lemonilo dan Ronald Wijaya - President Lemonilo (dok. Pribadi)

Delle's Kitchen, content creator yang menjadi tamu di acara ini. Peanut butter mie lemonilo, ya, kebayang dong bakalan kayak apa, aku kebayang mie dikasih bumbu pecel, atau ketoprak. Hahaha. Dan, ya, semudah itu memang, mie direbus selama 4 menit, lalu peanut butter dicampur dengan bumbu mie. Setelah mie matang, angkat dan aduk dengan bumbu yang sudah dicampur peanut butter. Aromanya bumbu kacang banget, gampang banget buatnya, semua bisa coba di rumah.

Adelia Izza atau Delle.Kitchen

Kemarin di What's Up Cafe semua yang hadir di acara dapat satu porsi mie lemonilo untuk dihias. Hmmm, aku enggak pernah peduli sama hal semacam itu biasanya, dan kali ini harus mencoba menghias mie yang sudah disiapkan di atas piring putih. Topping-nya banyak, tapi hanya boleh memakai maksimal 5 toping. Yah, enggak jelek-jelek amat, sih, karyaku. Hahaha. Setelah itu dipilih 3 pemenang, juara satunya ya emang bagus juga cara menatanya.

Master piece menghias mie (dok. Pribadi)

Waktunya makan siang, aku lupa nama menunya tapi tetap mie lemonilo, topingnya ikan dori ditepung gitu dan sambal matah. Enaaakkk, tapi pedas banget. Eh, ya, kalau mau masak sendiri mie lemonilo di tumah, mau kreasikan seperti apapun bisa kok, masuk ke www.lemonilo.com belanjanya di situ, ya.

Menu makan siang (dok. Pribadi)

(dok. Helda Sihombing)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sikap Teladan dari Perjalanan Karier Politik Mahfud MD

Mahfud MD (dok. Google) Melihat berita yang sedang hangat beberapa waktu ini, santer sekali nama Mahfud MD dikumandangkan. Bukan baru namanya aku dengar, beliau cukup hits di kalangan anak muda. Beberapa kali melihat tayangan pria kelahiran Sampang 13 Mei 1957 ini diwawancara atau mengisi sebuah acara, selalu kagum dengan caranya menyampaikan pesan. Beliau ini jujur dan berani dalam mengungkapkan atau membongkar kasus. Seru sekali, seperti sedang menonton film-film detektif. Tahun 2023, sebentar lagi menuju akhir tahun dan kita akan bertemu dengan 2024. Tahun di mana akan ada pesta rakyat terbesar, iya, pemilihan umum pemimpin negara. Hiruk-pikuknya sudah begitu terasa saat ini. Sejujurnya masih entah soal para bakal calon, masih belum bisa dipastikan siapa saja yang akan maju. Tapi satu yang pasti, hak suara harus tetap digunakan, cuma satu, tapi berarti besar. Salah satu bakal calon sudah diumumkan, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Siapa yang enggak tahu mereka? Sudah seperti

Begini Liburan yang Menakjubkan dan Nyaman

Enggak terasa kayaknya tahun baru 2017 baru kemarin, eh, sekarang sudah menjelang liburan akhir tahun, ya. Temans mau ke mana saja, nih? Sudah rencana liburan ke suatu tempat? Atau mau di rumah saja dan mengunjungi lokasi terdekat? Tapi pasti sudah banyak yang persiapan ke luar kota atau ke luar negeri. Kalau aku, sih, masih pilih liburan di dalam negeri saja, punya passport sudah dua tahun dan masih bersih. Hmmm. Bebas, ya, mau liburan di mana saja dan ke mana saja asalkan sama kamu, iya kamu. Uwuwuw.

Perempuan Tangguh untuk Asian Games 2018

Difotoin: Utie Adnu "Terserah kamu, deh, lakukan saja yang kamu mau. Hidup kamu, kan, kamu yang jalanin dan rasakan semuanya." "Iya, sih, tapi, kan, enggak semua orang..." "Udah, ya, selesai. Cukup, aku enggak mau tahu lagi, ini yang terakhir aku ingatkan kamu."