Panik banget aku waktu ada berita Jakarta Fair kebakaran, cari-cari info dari teman dan media sosial. Grup chatting juga ramai bahas kebakaran itu, besoknya aku tenang, soalnya sudah ada konfirmasi dari JFK (Jakarta Fair Kemayoran) kalau ternyata yang kebakaran bukan PRJ (Pekan Raya Jakarta), tapi di luar area JFK, hanya saja gedungnya bersebelahan jadinya terlihat dekat gitu.
Kalau KFK kebakaran, aku enggak bisa bayangin kerugiannyaaa, tapi sudah tenang, kan, sudah ada klarifikasi dari pihak JFK. Video yang beredar itu cukup menyeramkan, sih, asap hitamnya dan ada orang yang terjebak di atap gedung. Ya, semoga mereka paham simulasi saat terjadi bencana.
Eits, lupakan, kita mendingan ke Jakarta Fair, kan, sudah dijamin aman, kok. Aku ke sana tanggal 8 Juni kemarin, masih belum bosan lihat ratusan stand dan keliling terus disamperin adik-adik penjaja makanan dan minuman. Beberapa kali ke sana aku selalu masuk dari pintu 9, jadi pas gedung pusat niaga, sebelahan sama pintu 1. Kalau pintu 9 untuk pengendara motor dan pejalan kaki, pintu 1 untuk yang bawa mobil.
Eh, sekadar info, setiap malam tukang kerak telor berjajar dari gerbang masung gate 9 sampai pinggir jalan. Aku enggak tahu, sih, itu mereka di situ dari jam berapa. Kalau misalnya mau beli di dalam tapi lupa dan ingatnya sudah keluar gate, bisa beli di depan, sih.
Balik ke dalam, jadi pas aku ke sana, naik ojek online si driver tanya, "Mbak, mau ke PRJ? Bukannya dibubarin karena kebakaran?" Lalu, aku syok dengar driver bilang gitu, bukan apa-apa, ternyata informasi apapun memang cepat tersebar, sayangnya informasi klarifikasi sulit sekali didapatkan.
Aku bilang ke driver, "Oh, bukan, Pak, yang kebakaran itu di luar PRJ, karena memang sebelahan jadinya kelihatannya gedung pusat niaga yang kebakaran, padahal bukan. Hehehe."
"Oh, bukan PRJ, Mbak? Kirain di PRJ-nya, beritanya yang kesebar begitu, kan, ya."
Aku bilang, "Iya, Pak, sudah ada klarifikasi, kok, dari pihak PRJ." Jadi, ya, Temans, aku sedihnya begini, nih, kalau berita yang sejenis bencana pasti cepat, tapi kalau masalah terselesaikan itu jarang banget yang diangkat lagi, makanya banyak hoax bertebaran dan berita-berita yang menggantung. Padahal jelas-jelas setiap masalah itu ada akhirnya, iya, enggaaakkk. Hahaha.
Pas hari itu aku ke JFK, semuanya aman terkendali, enggak ada yang berubah, semuanya masih ramai dan semangat. Diskonnya juga masih semangat, semangat menggoda iman. Doorprize-nya juga masih unyu banget terpampang gagah di pintu masuk, cuma sebagian karena memang penempatannya dibagi-bagi, biar semua pengunjung yang masuk dari pintu manapun bisa lihat grandprize menggoda itu.
Kalau bahas perihal keamanan di JFK menurutku cukup aman, karena jalur evakuasinya banyak. Setiap hall memang luas tetapi untuk menuju pintu keluar enggak ribet, sudah diatur sedemikian rupa supaya setiap stand itu rapi sejajar enggak berantakan. Titik kumpul banyak, lebih banyak ruang terbukanya dibanding ruang tertutup.
JFK walau di saat padat pengunjung, aku pribadi, sih, enggak susah buat cari pintu keluar, sudah auto fokus. Ehehehe. Cari toilet pun aku enggak bingung, aku tahu di 5 titik, dalam gedung dan toilet portable.
Mau cerita sedikit, ah, awal-awal ke JFK aku lelah banget rasanya, tahun 2016 itu dan bulan puasa juga. Masuk dari pintu 2, yang halte Transjakarta, menuju hall C kayaknya jauh dan enggak sampai-sampai. Penasaran mau keliling tapi perasaan jauh dan luas, keliling hall C pun sudah rasanya enggak habis-habis, ya, tapi memang olahraga banget, sih.
Terus, setelah beberapa kali ke sana, hari ini ke bagian otomotif, besoknya bagian pemerintahan, nanti ke bagian kuliner. Lama kelamaan aku hampir hafal, lho, seriusan, kalau ada yang tanya lokasi apa, tinggal tunjuk dia harus jalan ke sebelah mana. Hihihi.
Kalau enggak jauh di Kemayoran, aku bisa ke sana setiap hari, buat belanja, karena kalau dibeli dalam satu hari itu susah banget bawanya, kecuali bawa kendaraan sendiri, ya, minimal pakai taksi konvensional atau taksi online, deh. Dan, karena JFK aman juga, ya, makanya tenang juga, sih, bolak-balik. Kalau mau murah, datang setiap Senin, itu HTM Rp 25.000. Kalau pas libur lebaran tanggal 11-20 Juni, HTM Rp 35.000.
(dok. Rey Janecekova) |
Komentar
Posting Komentar
Hola, siapa pun anda, terima kasih sudah mampir. Semoga anda membacanya dengan seksama dan dalam tempo secukupnya. Sila tinggalkan komentar