Langsung ke konten utama

Difabel Juga Bisa Punya Pekerjaan Keren


Coding Mum itu apaan, sih? Aku tahunya coding itu kerjaannya anak IT, kerjaan yang bikin mereka asik kayak punya dunianya sendiri dan lupa segalanya, lupa makan, mandi, waktu, pacar. Eh. Ya, gitu, deh, pokoknya, buat mereka pasti asik banget, ya. Lalu, kalau Coding Mum itu apa ya?


Coding Mum itu program pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan programmer. Pada tahun 2016-2017 sasaran utamanya adalah ibu-ibu rumah tangga dan buruh migran Indonesia (BMI) di luar negeri. Nah, mulai tahun 2018 ini Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) kerja sama dengan PT Kolaborasi Ide Kreatif untuk menyelenggarakan Coding Mum Disabilitas, yup, pesertanya adalah teman-teman penyandang disabilitas. Dengan Coding Mum Disabilitas ini diharapkan dapat menjadi alternatif profesi sebagai programmer.

Kalau dengar namanya Coding aku udah mikir yang ribet-ribet, bakal berurusan sama kode-kode dan angka. HTML di blog saja sudah bikin bingung, salah sedikit bisa langsung berantakan itu tampilan blog. Tapi, katanya coding dasar itu penting jadi diharapkan semua orang bisa melakukan itu. 

Programmer di Indonesia masih terhitung banget, masih langka jumlahnya, sedangkan Indonesia butuh minimal 100.000 programmer yang mumpuni untuk membantu pembangunan dan pengembangan start up berkualitas. Nah, Coding Mum ini salah satunya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebenarnya lapangan kerja masih banyak, hanya saja tenaga kerja yang ada itu enggak memenuhi persyaratan, jadi sering kali perusahaan memilih tenaga kerja dari luar negeri yang sesuai kebutuhannya, seperti kebutuhan akan programmer yang banyak diimpor dari India.

Sebelum lebih jauh, kenalan dulu sama BEKRAF. BEKRAF itu lembaga pemerintahan non kementerian yang dibentuk Presiden Joko Widodo tanggal 26 Januari 2015 dan Triawan Munaf sebagai ketuanya. Tujuan BEKRAF ini membantu Presiden mengembangkan ekonomi kreatif di 16 subsektor. Salah satunya adalah bidang aplikasi dan game developer, yang pada akhirnya terbentuk kerja sama seperti Coding Mum.

Coding itu kegiatan yang enggak memerlukan aktivitas fisik yang banyak, jadi dirasa cocok untuk teman-teman penyandang disabilitas. Perencanaannya akan berlangsung di 4 kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Untuk di Jakarta sendiri dilaksanakan tanggal 24 Februari 2018 - 3 Maret 2018 di KOLLA co-working Jl. KH. Agus Salim No. 32B, Sabang - Menteng Jakarta. Pengajar-pengajarnya ini memang mereka yang mampu dan paham tentang Coding, mereka dari Clevio, Dilo Mikti, dan ProCode CG. Salah satunya ada Ferdiansyah yang menjadi mentor walau juga sebagai penyandang disabilitas. Jadi, keterbatasan bukan halangan, kan.

(Ki-ka): Ferdiansyah - Mentor Disabilitas, Abdur Rohim Boy Berawi - Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan BEKRAF, Mari Stella Tri Haryanti - Head of Corporate Communication Mandiri, dan Issaac Sjahrir Djauhari J - Ditektur Utama PT Jas Kapital

Ruang pelaksanaan Coding Mum di Kolla co-woriking

Auditorium di Kolla co-working

Salah satu ruang kerja di Kolla co-working

Coding Mum ini untuk memberikan pelatihan di luar negeri bekerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk. Negara-negara yang sudah dilaksanakan Coding Mum itu Singapura, Hongkong, dan Malaysia. Jadi, dengan pelatihan ini, para buruh migran Indonesia bisa memiliki bisnis online sendiri, bisa membuat website untuk usahanya. Jika sudah kembali ke tanah air, diharapkan tidak kembali lagi menjadi buruh migran. Aamiin. Doakan mereka sukses dengan Coding Mum, ya, Guys.

Untuk tahun 2018 ini Coding Mum bakalan menjangkau lebih luas, di Indonesia akan ada di 10 kota yaitu Depok, Manado, Jayapura, Sorong, Pontianak, Samarinda, Kendari, Bandar Lampung, Palembang, dan Tanjung Pinang. Untuk di luar negerinya akan bertambah di 3 negara yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Buat kita-kita yang mungkin punya kenalan sebagai buruh migran Indonesia, bisa nih diajak untuk ikutan Coding Mum.

Selain perkenalan Coding Mum, ada 4 orang pembicara yang hebat di bidangnya masing-masing. Aku kenalin satu-satu siapa mereka. 

1. Mahdan Muqotirulloh - CTO Tune Map
Lulusan Teknik Telekomunikasi di Bandung ini bukan penyandang disabilitas, tapi kepeduliannya yang tinggi terhadap isu sosial menggugahnya untuk mebangun Start Up baru yang diberi nama Tune Map. Tune Map itu dibuat untuk membantu para tuna netra, bentuknya ini aplikasi. Jadi dengan tune map, warga kota bisa kasih info rute-rute aman yang bisa dilalui tuna netra. Misal di trotoar ada lubang atau kerusakan, bisa kita infokan ke tune map. Kenal Mahdan lebih jauh di akun instagram @mahdanaskari

2. Indra Surya Hutapea - Search Engine Optimization Specialist
Pembicara yang satu ini aku udah kenal cukup lama sebagai sesama blogger. Tapi, Bang Indra ini lebih banyak di belakang layar berurusan dengan SEO. Sebagai salah satu penyandang disabilitas, patut dicontoh deh semangatnya yang haus ilmu. Follow akun instagramnya di @indrahutapea

3. Nicky Claraentia - Head of Business Development Thisable Enterprise
Perempuan cantik yang berprestasi walau menggunakan kaki kiri palsu. Nicky mengepalai perusahaan sosial pemberdayaan ekonomi kreatif bagi para disabilitas. Menciptakan disabilitas yang mampu berkarya secara masif demi menunjang perekonomian. Yuk, kenalan di akun instagram @nickyclara

4. Art Rodhi - Pelukis
Rodhi ini pelukis, keterbatasannya sebagai penyandang disabilitas enggak menyurutkan semangatnya untuk berkarya. Lukisan-lukisan Rodhi ini bagus, ya, menurutku. Beberapa karyanya bisa dilihat di instagram @art_rodhi

(Ki-ka): Mahdan Muqotirulloh, Indra Surya Hutapea, Art Rodhi, dan Nicky Claraentia

Melihat semangat teman-teman untuk berkarya seperti ini, aku merasa tersentil, jadi mikir keras, apa saja yang sudah aku lakukan dan berguna untuk banyak orang. Ah, menyedihkan. Mereka yang punya keterbatasan saja bisa melangkah jauh, lalu kita yang memiliki fisik sempurna sudah berbuat apa?

Pertunjukan perkusi oleh anak-anak down syndrome


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sikap Teladan dari Perjalanan Karier Politik Mahfud MD

Mahfud MD (dok. Google) Melihat berita yang sedang hangat beberapa waktu ini, santer sekali nama Mahfud MD dikumandangkan. Bukan baru namanya aku dengar, beliau cukup hits di kalangan anak muda. Beberapa kali melihat tayangan pria kelahiran Sampang 13 Mei 1957 ini diwawancara atau mengisi sebuah acara, selalu kagum dengan caranya menyampaikan pesan. Beliau ini jujur dan berani dalam mengungkapkan atau membongkar kasus. Seru sekali, seperti sedang menonton film-film detektif. Tahun 2023, sebentar lagi menuju akhir tahun dan kita akan bertemu dengan 2024. Tahun di mana akan ada pesta rakyat terbesar, iya, pemilihan umum pemimpin negara. Hiruk-pikuknya sudah begitu terasa saat ini. Sejujurnya masih entah soal para bakal calon, masih belum bisa dipastikan siapa saja yang akan maju. Tapi satu yang pasti, hak suara harus tetap digunakan, cuma satu, tapi berarti besar. Salah satu bakal calon sudah diumumkan, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Siapa yang enggak tahu mereka? Sudah seperti...

Begini Liburan yang Menakjubkan dan Nyaman

Enggak terasa kayaknya tahun baru 2017 baru kemarin, eh, sekarang sudah menjelang liburan akhir tahun, ya. Temans mau ke mana saja, nih? Sudah rencana liburan ke suatu tempat? Atau mau di rumah saja dan mengunjungi lokasi terdekat? Tapi pasti sudah banyak yang persiapan ke luar kota atau ke luar negeri. Kalau aku, sih, masih pilih liburan di dalam negeri saja, punya passport sudah dua tahun dan masih bersih. Hmmm. Bebas, ya, mau liburan di mana saja dan ke mana saja asalkan sama kamu, iya kamu. Uwuwuw.

Go Digital untuk Pesona Indonesia

Menjelang akhir tahun yang dipikirkan sebagian besar orang adalah menghabiskan jatah liburan bareng keluarga dan teman-teman. Bahkan, sudah ada yang persiapannya sejak beberapa bulan sebelumnya untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Hari gini, kan, kalau mau ngapa-ngapain pasti cek di internet segalanya yang dibutuhkan, mulai dari transportasi hingga akomodasi. Liburan itu enggak usah jauh-jauh, bisa ke provinsi sebelah, atau bahkan menjelajah tempat wisata baru di sekitar tempat tinggal.