Menjelang akhir tahun yang dipikirkan sebagian besar orang
adalah menghabiskan jatah liburan bareng keluarga dan teman-teman. Bahkan,
sudah ada yang persiapannya sejak beberapa bulan sebelumnya untuk meminimalisir
risiko yang mungkin terjadi. Hari gini, kan, kalau mau ngapa-ngapain pasti cek
di internet segalanya yang dibutuhkan, mulai dari transportasi hingga
akomodasi. Liburan itu enggak usah jauh-jauh, bisa ke provinsi sebelah, atau
bahkan menjelajah tempat wisata baru di sekitar tempat tinggal.
Tanggal 13 Desember 2017 dalam rangka HUT ke-6 IndoTelko.com
di Balai Kartini, Kementerian Pariwisata dan IndoTelko Group mendukung #DigitalizingWonderfulIndonesia,
yup, pariwisata yang go digital. Acara ini dihadiri orang-orang penting, Doni
Ismanto Darwin Founder IndoTelko Forum dan Pemimpin Redaksi IndoTelko.com, Arief
Yahya Menteri Pariwisata, Alex J. Sinaga Direktur Utama PT. Telkom, Indra Utoyo
Direktur Digital Banking & TI Bank BRI, Muhammad Awaluddin Direktur Utama
PT Angkasa Pura II, Gaery Undarsa Founder dan Chief Operating Officer
Tiket.com, dan Suhono Harso Supangkat Ketua Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC).
Pariwisata ditetapkan sebagai leading sector oleh Presiden Jokowi,
dan mewajibkan seluruh kementerian untuk mendukung ketetapan tersebut. Pak Arief
meyakini teori Tsun Zhu, “Kenali dirimu, kenali musuhmu, maka kamu akan
memenangkan peperangan”, dibuktikan dengan bertumbuhnya Indonesia selama
periode Januari – Oktober 2017 sebesar 24%. Sepanjang tahun 2016, Indonesia
mendapatkan total 46 penghargaan dalam berbagai event yang diselenggarakan di
22 kota di dunia. UNWTO atau organisasi pariwisata dunia memberikan penghargaan
untuk video Wonderful Indonesia sebagai video terbaik. Hmmm. Aku pribadi juga
suka banget sama video Wonderful Indonesia, musik dan lagunya juga enak buat
dinyanyiin, enggak norak. Hihihi.
Pemerintah mendukung berbagai pihak untuk menggenjot
destinasi wisata di Indonesia. Tahun 2017 ini Indonesia masuk ke dalam 20
negara dengan pertumbuhan destinasi pariwisata tercepat di dunia. Indonesia
mengalami pertumbuhan 24% dari sebelumnya, dalam lingkup ASEAN bertumbuh
sebanyak 7%, dan bertumbuh 6,4% di dunia. Uwooowww, keren ngetzzz. Tercatat dalam World Economic
Forum, Brand Strategy Indonesia ada di peringkat 47 mengalahkan Thailand di
peringkat 68 dan Malaysia di peringkat 85.
Pak Arief bilang, “Saya bisa bayangkan bahwa Indonesia bisa
kalahkan Thailand dalam pariwisata. Thailand itu negara paling pariwisata di
ASEAN.” Nah, kalau kita di Indonesia punya Bali, ASEAN punya Thailand. Yup,
Thailand adalah Bali-nya ASEAN, Gaes.
Trend industri saat ini adalah sharing economy,
mengolaborasikan aset yang dimiliki beberapa pihak. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk
meningkatkan pariwisata Indonesia. Seperti gojek kolaborasi antara pemilik
modal dan pemilik kendaraan bermotor, tiket.com juga melakukan hal seperti itu,
sharing economy. Saat ini produk pariwisata akan cepat viral kalau dibuat
instagramable, kayak tempat nongkrong yang dibuat unik pasti langsung
mendatangkan banyak pengunjung.
Nah, untuk menuju lokasi-lokasi wisata yang unik-unik itu
pasti mengandalkan layanan-layanan digital mulai dari pemesanan tiket
transportasi, penginapan, dan kebutuhan lainnya. Untuk itu PHRI – Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia melawan AirBnB dengan meluncurkan bookingina.com. Kementerian
Pariwisata harus go digital, enggak bisa enggak go digital, karena 70% orang
mencari informasi pariwisata via digital. Dengan digital pula peluang kerja
jadi semakin banyak, semuanya dimudahkan dengan digital.
Bicara pariwisata digital pasti berhubungan dengan
broadband, nah, di sinilah peran PT Telekomunikasi Indonesia dalam mendukung
kemajuan pariwisata di Indonesia. Bapak Alex J. Sinaga mengatakan, “Tanpa broadband, jangan bicara digital”. Telkom
mendukung banget kemajuan pariwisata Indonesia dengan jaringan yang kuat di
setiap sudut Indonesia. Yes, aku percaya banget dan salah satu provider yang
aku pake itu Telkomsel, belum ada yang bisa nandingin jaringannya memang.
Kalau jalan-jalan biasanya kita enggak pernah bawa uang cash
banyak, paling ATM atau kartu kredit biar lebih aman. Untuk itu, lembaga
keuangan juga ada yang mendukung pariwisata Indonesia, yaitu Bank BRI. Percaya,
deh, Bank BRI itu paling gampang ditemuin di mana pun kita berada, mesin
ATM-nya juga tersebar sampai ke pelosok desa. Selain membantu para wisatawan
dengan memudahkan berbagai pembayaran menggunakan kartu kredit, virtual
account, e-wallet, QR-code payment, atau e-money BRI, Bank BRI juga membantu
banyak warga sekitar lokasi wisata, misalnya memberi modal kredit.
Kehadiran layanan akomodasi pariwisata di dunia digital
sangat membantu, bahkan memang menjadi andalan 70% wisatawan untuk memutuskan mana
yang sesuai dengan budget dan kebutuhannya. Tiket.com yang berdiri sejak 2011
mencoba memberikan layanan reservasi terbaiknya untuk kebutuhan akomodasi
pariwisata. Terdata lebih dari 3500 hotel di Indonesia dan 180.000 lebih hotel
internasional. Tiket.com menjadi agent tiket kereta api nomor 1, dan memiliki
lebih dari 50 penerbangan domestik dan internasional. Karena digital, bahaviour
orang jadi cepat berubah.
“Let’s build tourism Indonesia via digital,” ucap Gaery
Undarsa.
Liburan itu semacam hak untuk jiwa raga kita sebagai
manusia, setelah berkutat dengan pekerjaan sepanjang tahun, kini saatnya diisi
liburan di akhir tahun. Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita merasa
ikhlas dan tulus melakukan segala hal, untuk itu segarkan kembali jiwa raga
dengan indahnya pesona Indonesia.
(Ki-ka): Suhono Harso Supangkat, Muhamad Awaluddin, Doni Ismanto Darwin, Arief Yahya, Alex J. Sinaga, Gaery Undarsa, dan Indra Utoyo |
“... Indahnya negeriku, kucinta, aku terpana, Pesona
Indonesia.” (Indonesian version)
“... this is wonderful place, I feel loved, I feel
wonderful, oh Wonderful Indonesia.” (English version)
Mantep banget neh, go digital dengan memperkenalkan Indonesia ya
BalasHapusIya teh, biar dunia tahu kecenya Indonesia. Hahahha
HapusKeren bgt acaranya..di era digital sekarang ini semuanya hrs mendukung ya apalagi teknologi tiap saat terus berkembang
BalasHapusIya mbak, semua harus sinergi, biar dikenal dunia. Hihihi
HapusSetujuuu pariwisata Indonesia harus go digital. Secara digital itu emang ngebantu banget kog buat menunjang apapun termasuk pariwisata. Apalagi Indonesia sudah bisa mengalahkan Thailand sbg negara pariwisatanya Asean ya yeayyy. Gogogo semoga pariwisata Indonesia makin berjaya dan tidak hanya Bali atau Yogya saja yess
BalasHapusIya mbak, yg dikenal jogja sama bali doang, padahal masih banyaaakkkk banget.
HapusSaya mendukung full utk kemajuan pariwisata Indonesia. Memang sudah saatnya berinovasi seiring dengan arus perkembangan zaman
BalasHapusYoi mba, idem
HapusIndonesia harus contoh thailand, digital memudahkan dan gak perlu bawa duit banyak, pastinya copet berkurang
BalasHapusSekarang copetnya onlen ya, mpok. ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
HapusBanyak orang Indonesia yg ke Thailand, bahkan pabrik pindah kesana
BalasHapusOh ya?
HapusJadi tenaga kerja pabrik kali ya, miss.
Menteri pariwisata ini terlihat sekali kerja kerasnya, semoga dengan go digital pariwisata Indonesia semakin mendunia
BalasHapusIya mbak, pak arief nih kern banget emang, pemikirannya itu maju banget.
HapusSalut sama Mentri pariwisata, cita-cita saya jg ingin jadi menteri pariwisata :)
BalasHapusMoga pariwisata Indonesia Go Internasional dan makin berkembang jangan cm Bali aja yng jadi andalan,masih banyak potensi wisata selain Bali yang bisa mengucapkan dunia
Wonderfull Indonesia :)