Temans, aku ini termasuk orang yang cukup sering baca
artikel-artikel kesehatan, dan suka banget diskusi yang temanya kesehatan. Kalau
masuk website atau portal berita gitu aku pasti cek channel kesehatannya dulu.
Enggak cuma di internet tapi di media cetak juga gitu, nonton di tivi juga suka
yang acara kesehatan. Seolah jadi orang yang paling enggak tahu apa-apa kalau
habis baca atau lihat info semacam itu, ternyata banyak hal yang kita enggak
tahu, hal sepele yang ternyata efeknya besar banget buat kesehatan.
Buat aku pribadi, sih, enggak ribet minta ini-itu sama Allah
SWT. aku cuma minta dikasih sehat, yup, sehat. Dalam satu tahun cuma sekali sakit
batuk atau pilek aja aku udah bersyukur yang teramat sangat. Karena aku ngeri
juga jadi makin banyak tahu berbagai penyakit dan penyebabnya. Kalau aku
inget-inget kayaknya penyakitnya kaum Hawa lebih banyak, ya, dari kaum Adam.
Misalnya, nih, bagian kandungan, Adam kan enggak punya kandungan, cuma Hawa
yang punya, dari situ saja udah keliatan, kan. Hmmm.
Akhir-akhir ini aku sering banget dapat info tentang kanker serviks. Ini penyakit enggak
bisa disepelein, maksudnya diobatin asal-asalan gitu, soalnya mesti pakai
pengobatan medis dan dengan rangkaian yang panjang. Si kanker serviks ini, nih,
penyebabnya dari berbagai hal, dan yang berpeluang besar terserang adalah
perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. Oh, ya, punya anak
banyak itu peluang besar punya kanker serviks juga ternyata. Nikah di usia muda
juga termasuk, bukan masalah menikahnya tapi hubungan seksualnya karena
dilakukan di usia muda. Kaum Adam juga berperan untuk ini, gimana coba? Nah,
kaum Adam ini harus sunat. Sunat itu bukan perihal keagamaan tapi buat
kesehatan, karena dari situ kaum adam membantu pencegahan kanker serviks.
Penyebabnya masih ada berbagai hal, selain hubungan seksual
penggunaan pantyliner juga harus sesuai waktunya, enggak boleh dipakai setiap
hari, kalau sudah menikah pakai pantyliner cukup setelah melakukan hubungan
seksual. Misalnya habis berhubungan intim di malam hari, nah, pantyliner bisa
dipakai saat pagi harinya. Untuk menstruasi juga sebenarnya bisa menjadi
penyebab, menggunakan pembalut itu harus diganti setelah 4 jam pemakaian. Tahun
2007 aku pernah baca buku tentang remaja gitu, di situ ada pembahasan tentang
tampon. Tampon itu semacam pembalut tapi bentuknya kecil dan dimasukkan ke
dalam vagina, saya belum pernah lihat langsung bentuknya, di luar negeri, sih,
sudah umum sekali penggunaan tampon. Dan, ternyata tampon ini juga berbahaya.
Hmmm. Ya sudahlah, ya, pakai pembalut biasa saja, lagian ngeri juga kayaknya
pasang tampon. Hihihi.
Nah, bahas menstruasi, aku dulu SMP kelas satu baru
menstruasi, usia 12 tahun. Tapi ada teman yang sudah menstruasi di usia 9
tahun, dan ada yang usia 15 tahun. Ternyataahhh, semakin awal datangnya haid
pada anak, semakin bagus karena menopouse akan semakin lama kata dr. Yuslam
Fidianto, Sp.OG. dari RS Mayapada. Padahal dulu aku merasa aneh, kok, anak SD
kelas 4 sudah menstruasi??? Eh, ternyata malah bagus. Hmmm.
Temans, pernah tahu CISC enggak?
Aku juga baru tahu CISC dari Ibu Elly yang seorang survivor
kanker serviks. CISC itu Cancer Information & Support Center. Jadi di sana
semacam wadah dimana para survivor kanker mendapatkan dukungan moral, merasa
seperti punya keluarga kedua. Ibu Elly sekarang adalah wanita tanpa serviks,
sedih, deh, dengar ceritanya. Tapi aku salut, beliau keren banget, menderita
penyakit seperti itu tapi dia enggak marah, dia enggak panik, justru beliau
menerima semua yang terjadi dalam hidupnya, legowo banget kalau dengar dari
ceritanya. Ibu Elly bilang kalau ada yang terkena kanker serviks, harus
menjalani pengobatan medis dan mengikuti semua saran dokter. Jangan marah,
terima saja, ikhlas dengan apa yang dihadapi. Soalnya kalau kita bahagia,
senang, dan tenang, imun kita akan tinggi. Hmmm. Benar juga, sih, kalau kita
tenang, kan, pasti pikiran juga jernih, pengobatan yang dijalankan juga bisa
maskimal diterima oleh tubuh. Intinya kita hidup harus ikhlas, sabar, dan
bersyukur, itu kunci dari bahagia yang sesungguhnya.
Untuk Temans yang sudah melakukan hubungan seksual
suami-istri, baiknya melakukan papsmear. Papsmear itu baiknya setahun sekali,
seperti seorang kenalan saya bercerita bahwa di hari ulang tahunnya dia pasti
ada di rumah sakit, bukan sakit, tapi untuk Papsmear. Bagus juga, sih, ya, jadi
enggak lupa kapan terakhir Papsmear. Selain papsmear diperlukan juga suntik vaksin
HPV, kalau ini setiap enam bulan. Buat yang mau papsmear dan vaksin HPV bisa di
RS Mayapada, di sana ada paket layanannya, lho.
Setuju! Kena penyakit kanker serviks emang bukan akhir dari segalanya, karena pada hakikatnya semua penyakit ada obatnya kecuali pikun dan kematian asal dideteksi sejak dini dan dengan penanganan yang baik.
BalasHapusNah, betol, faktor pikiran juga penting.
Hapuskarena kisah jupe yang kena serviks, tengah tahun ini langsung periksa, pingin divaksin juga biar tenang
BalasHapusHe ehm mbakEv, ngeri ya.
Hapus