Langsung ke konten utama

Layanan BPJS Kesehatan Tahun 2020

BPJS Kesehatan mulai naik iurannya tahun ini, ya, Gengs. Kamu kalau mau turun atau naik kelas bisa, lho. Pilihan kamu mau gimana, tapi aku mau kasih tahu dikit, nih tentang BPJS Kesehatan lagi. Iya, terkait pelayanannya, ya, pastinya. Jadi, BPJS iurannya naik ini bukan sekadar naik sajaaa, pasti diimbangi dengan tingkat pelayanannya yang semakin membaik, karena BPJS Kesehatan juga komitmen dengan pelayanannya, jadi sudah pasti akan terus ada perbaikan dan pengembangan.
(dokpri)

Ini Pak Beno Herman, Asisten Deputi Bidang Manajemen Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan RI. Beliau menyamiakan layanan-layanan yang terus dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. Salah satunya, ya sistem informasi yang mengintegrasikan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengn Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).

Hal yang dikembangkan di 2020 ini ada 3, pertama daftar antrian, kedua display tempat tidur, dan yang ketiga adalah mempermudah pelayanan untuk pasien gagal ginjal. Ketiganya ini penting banget, dan harusnya dari dulu banget, tapi Alhamdulillah BPJS Kesehatan terus mengembangkan sistem informasinya.

Tampilan laman profil di Aplikasi Mobile JKN

Kita bahas dikit-dikit tentang 3 hal yang dikembangkan itu, ya. Sistem antrian elektronik BPJS bisa memantau bagaimana dan berapa banyak peningkatan atau penurunan antrian setiap tahunnya. Jumlah RS yang menjadi mitra BPJS Kesehatan terus meningkat, di tahun 2017 ada 510 Rumah Sakit. Tahun  2018 ada 944 Rumah Sakit, dan di tahun 2019 ada 1784 Rumah Sakit.

Sistem antrian elektronik ini membantu banget, pasien jadi enggak capek nunggu, dan bisa diperkirakan harus datang ke faskes jam berapa. Kalau biasanya, kan musti datang pagi-pagi ke FKTP cuma untuk dapat nomor antrian kecil. Tapi, dengan sistem antrian elektronik, enggak perlu itu pagi-pagi ambil nomor antrian, apalagi sampai titip sama tetangga yang kebetulan lewat FKTP yang kita tuju.

Tampilan laman utama Aplikasi Mobile JKN

Selain mempermudah pasien, sistem ini juga bertujuan bikin faskes enggak penuh pasien yang lagi antri. Biasanya kalo kita ke faskes pasti ada orang-orang yang lagi antri, kan? Entah dia sudah duduk di situ dari kapan untuk antri ke dokter, enggak tahu juga dia antrian dokter yang mana.

Setelah antrian elektronik, hal kedua yang terus ditingkatkan pelayanannya adalah display tempat tidur di FKRTL. Jadi, di depan ruang tunggu akan terlihat ada berapa jumlah tempat tidur di kelas berapa, dan di RS mana. Untuk lihat display tempat tidur ini bisa juga lewat aplikasi di Android namanya Mobile JKN. Dan, dengan sistem ini, akan terjadi transparansi ke pasien, pun penanganan pasien pastinya jadi lebih efektif dan efisien.

Tampilan laman pendaftaran pelayanan di Aplikasi Mobile JKN

Hal ketiga itu memudahkan pelayanan untuk pasien gagal ginjal. Mereka, kan butuh banget hemodialisa, nah, pelayanan ini akan terus diperbaiki dan ditingkatkan oleh BPJS Kesehatan. Salah satu FKRTL yang sudah terintegrasi dengan FKTP adalah RS Margono Soekarjo di Purwokerto. Rumah Sakit ini sudah sepenuhnya terintegrasi menggunakan sistem informasi BPJS Kesehatan. 

Display di RS Margono Soekarjo Purwokerto (dokpri)

Terus, kalau pasien gagap teknologi, atau bahkan enggak punya ponsel android, bagaimana? Enggak bisa pakai layanan BPJS, dong???

Eits, enggak gitu.
Jadi, di faskes itu ada tempat khusus untuk membantu pendaftaran bagi pasien yang tidak memungkin untuk daftar online sendiri. Semuanya dibantu, dan apsien tetap akan dapat layanan yang sama dengan pasien BPJS lainnya.

Walau BPJS Kesehatan terus meningkatkan sistem pelayanannya, bukan berarti kita jadi merasa bebas dengan tubuh kita. Tetap perlakukan tubuh kita dengan baik, jaga kesehatannya, Gengs.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film: 90 Hari Mencari Suami

Gen, kalau membicarakan percintaan memang enggak ada habisnya, ya. Ada yang sedang mencari, ada yang hampir jadi, ada yang saling mempertahankan, ada yang saling bertahan, ada yang ditinggalkan pun meninggalkan, ada yang siap menghadapi, hingga ada pula yang tak pernah memikirkannya. Percintaan selalu ada saja sisi yang bisa diceritakan, diangkat menjadi sebuah film, seperti yang satu ini. dok. prime video Judul Series: 90 Hari Mencari Suami Tahun Rilis: 2024 Episode: 10 Produksi: Rapi Films Platform: Prime Video Asal Negara: Indonesia Sutradara: Sabrina Rochelle Kalangie Pemeran Utama: Michelle “Eli” Ziudith, Dion “Jay” Wiyoko, Oka “Dewa” Antara, Bhisma “Dimi” Mulia, Karina “Sandra” Salim, Sahira “Rosa” Anjani, Dominique “Vivian” Sanda, Ina “Emma” Marika, Maura “Lisa” Gabrielle, Leony “Bobby” Vitria Hartanti. Genre: Komedi Romantis Rating: 8/10   Berlatar keluarga Jawa, Eli yang menginjak usia 30 tahun sudah diuber untuk segera menemukan calon suami...

Festival Semesta Ramadan 1446H Dompet Dhuafa

Ramadan 1446H sudah di depan mata, enggak sampai satu bulan kita akan bertemu dengan bulan suci umat muslim di seluruh dunia. Iklan sirup di TV juga sudah keluar, semakin keren saja itu konsep iklannya, tahu kan sirup yang mana? Untuk menyambut bulan suci ramadan kita juga harus bersiap, iya mempersiapkan diri untuk bisa memaksimalkan ibadah di bulan suci tersebut, suasana ramadan yang selalu kita rindukan itu akan datang, entah kenapa bulan ramadan memiliki atmosfer yang sangat berbeda dari bulan lainnya. Salah satu lembaga yang dengan meriahnya menyambut bulan suci ramadan adalah Dompet dhuafa. Festival Semesta Ramadan Dompet Dhuafa dengan tema “Berzakat Kerennya Gak Ada Obat” . Acara ini dibungkus cukup menarik, menyajikan talkshow di tempat terbuka, dengan tenant makanan yang bisa dinikmati selama berjalannya acara. Trashic dari sekolah SMART Ekselensia dan Rampak Bedug dari Sanggar Yudha Asri menjadi pembuka acara sore itu. Berbeda dari biasanya, kali ini ada kegiatan bersama ...

PUBLIC EXPOSE DOMPET DHUAFA 2024

  Tiga dekade sudah Dompet Dhuafa (DD) ikut berperang dalam memperbaiki ketimpangan sosial di Indonesia dan beberapa negara luar. Bukan waktu yang sebentar dan sudah pasti tidak sedikit haling rintang yang telah dilalui DD sebagai lembaga filantropi di Indonesia. Berdiri sejak 1993, yang bahkan daftar para penyumbang pertama DD dipublikasikan dalam rubrik DD di halaman pertama koran Republika edisi 2 Juli 1993. Setelah DD berjalan sekitar satu tahun, Sekretaris Redaksi Bapak Eri Sudewo yang mendapat tugas mengelola DD mengusulkan kepada Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi Republika, Bapak Parni Hadi untuk dibentuk Badan Hukum Yayasan dengan alasan agar mudah pengelolaannya. Bapak Parni Hadi setuju dengan catatan: 1. Tidak menuntut kepemilikan aset Yayasan 2. Yayasan tidak dapat diwariskan 3. Nama Yayasan harus memakai Republika untuk kepentingan Sejarah Disahkan oleh notaris H. Abu Jusuf, S.H. akta no. 41 tanggal 14 September 1994, sebuah badan hukum berbentuk Yayasan dengan...