Langsung ke konten utama

Expose Pengelolaan JKN-KIS 2017

Pas banget sehari sebelum puasa, BPJS Kesehatan melakukan public expose laporan keuangan dan laporan pengelolaan program untuk tahun 2017. Dibuka Bapak Fachmi Idris selaku Direktur Utama BPJS Kesehatan, aku memperhatikan dengan saksama bagaiaman peran BPJS dari laporan keuangannya.

Bapak Fachmi Idris (dok. BPJS Kesehatan)

Tahun 2017 pencapaian BPJS dalam bentuk angka naik setiap tahunnya, sejak awal 2014 sampai 2017 itu sudah 187.982.949 jiwa, sedangkan per tanggal 11 Mei 2018 peserta JKN-KIS 197.376.511 jiwa. Jumlah tersebut setara dengan 76,6% dari target di tahun 2019 yakni 257,5 juga bisa atau 100% jumlah penduduk di Indonesia, dan dengan itu pula memengaruhi pendapatan iuran yang meningkat sebanyak 82,34%.

Iuran JKN-KIS banyak yg menunggak, alasannya antara lain adalah malas ke lokasi pembayaran, tidak sempat karena kerja. Tapi sekarang bisa bayar di banyak tempat seperti bank, bahkan melalui mobile jkn di aplikasi smartphone. Di Aplikasi juga bisa cek status kepesertaan, status pembayaran, info seputar JKN, sampai melakukan perubahan data peserta.

Teknologi semakin maju, BPJS Kesehatan memanfaatkannya untuk terus meningkatkan pelayanannya. Bukan cuma itu, dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan BPJS Kesehatan, maka diharapkan semua target di tahun 2019 akan tercapai, baik dalam segi kepuasan peserta terhadap program JKN-KIS maupun kepuasan terhadap pelayanan kesehatan di 22.103 FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) dan di 2.385 FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan).

Dari total FKTP yang menjadi mitra BPJS Kesehatan, sebanyak 44,7% adalah puskesmas sebagai faskes tingkat satu. Dan, FKRTL didominasi RS swasta sebanyak 59,8%, sisanya adalah RS milik pemerintah baik pusat maupun daerah. Selama 4 tahun berjalan, sudah terjadi 640,2 juta pemanfaatan pelayanan kesehatan di seluruh tingkat.

Kita tahu lah, ya, enggak sedikit keluhan pengguna BPJS Kesehatan, tapi kenyataannya kepuasan peserta di tahun 2017 termasuk dalam kategori tinggi, yakni sebesar 79,5%. Untuk kepuasan fasilitas kesehatan juga masuk kategori tinggi, sebesar 75,7%. Di balik itu semua, program JKN-KIS sangat membantu masyarakat kelas bawah dalam pelayanan kesehatan.

Sebanyak 1 juta orang terlepas dari kemiskinan, bukan berarti BPJS kasih uang untuk biaya hidup mereka, tapi dengan program JKN-KIS ketika orang miskin sakit dia akan terbantu dari sisi biaya, seharusnya bayar biaya yang besar jadi ditanggung BPJS Kesehatan. Jika tidak menggunakan JKN-KIS, bisa saja orang itu jai miskin atau lebih miskin karena uangnya habis untuk membayar biaya berobat ke rumah sakit.


Teguh Dartanto, ahli ekonomi UI. Merepresentasikan hasil kajian dampak JKN-KIS terhadap kemiskinan di Indonesia dengan menggunakan data JKN-KIS 2015/2016. Kurang lebihnya seperti ini, JKN-KIS membuat ketimpangan akses dalam pelayanan kesehatan jadi berkurang. Maksudnya itu dengan program JKN-KIS enggak ada lagi istilah "orang miskin enggak boleh sakit", dan hanya orang-orang yang punya uang banyak saja yang bisa mendapatkan pelayanan kesahatan yang layak, tapi semua kelas bisa mendapatkan pelayanan yang setara.

Bapak Teguh Dartanto (dok. BPJS Kesehatan)

Persis seperti aku bilang di atas, sebanyak 1 juta jiwa terselamatkan dari kemiskinan berdasarkan data laporan keuangan dan pengelolaan program BPJS. Kalau misalnya 100% masyarakat Indonesia sudah terangkul BPJS Kesehatan, kebayang dong berapa besar manfaat yang bisa diberikan BPJS Kesehatan, dan pastinya berimbas ke peningkatan pelayanan kesehatan.

Pendapatan JKN-KIS saat ini dari iuran peserta dan dari suntikan APBN. Per 11 Mei 2018, jumlah peserta non PBI (Penerima Bantuan Iuran) sebanyak 53,25% dan peserta PBI APBN sebanyak 46,75%. Sejak awal program di tahun 2014 sampai tahun 2017, pendapatan iuran terus meningkat, dan selama itu pula tercatat pendapatan iuran sebanyak 235,06 triliun rupiah.

Jadi, mari kita jaga kesehatan dan lindungi diri dengan yang pasti. Selain diri sendiri aman juga bisa membantu orang lain yang membutuhkan. Jaga kesehatan itu penting, tapi perlindungan jiwa juga penting.

(dok. BPJS Kesehatan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film: 90 Hari Mencari Suami

Gen, kalau membicarakan percintaan memang enggak ada habisnya, ya. Ada yang sedang mencari, ada yang hampir jadi, ada yang saling mempertahankan, ada yang saling bertahan, ada yang ditinggalkan pun meninggalkan, ada yang siap menghadapi, hingga ada pula yang tak pernah memikirkannya. Percintaan selalu ada saja sisi yang bisa diceritakan, diangkat menjadi sebuah film, seperti yang satu ini. dok. prime video Judul Series: 90 Hari Mencari Suami Tahun Rilis: 2024 Episode: 10 Produksi: Rapi Films Platform: Prime Video Asal Negara: Indonesia Sutradara: Sabrina Rochelle Kalangie Pemeran Utama: Michelle “Eli” Ziudith, Dion “Jay” Wiyoko, Oka “Dewa” Antara, Bhisma “Dimi” Mulia, Karina “Sandra” Salim, Sahira “Rosa” Anjani, Dominique “Vivian” Sanda, Ina “Emma” Marika, Maura “Lisa” Gabrielle, Leony “Bobby” Vitria Hartanti. Genre: Komedi Romantis Rating: 8/10   Berlatar keluarga Jawa, Eli yang menginjak usia 30 tahun sudah diuber untuk segera menemukan calon suami...

Festival Semesta Ramadan 1446H Dompet Dhuafa

Ramadan 1446H sudah di depan mata, enggak sampai satu bulan kita akan bertemu dengan bulan suci umat muslim di seluruh dunia. Iklan sirup di TV juga sudah keluar, semakin keren saja itu konsep iklannya, tahu kan sirup yang mana? Untuk menyambut bulan suci ramadan kita juga harus bersiap, iya mempersiapkan diri untuk bisa memaksimalkan ibadah di bulan suci tersebut, suasana ramadan yang selalu kita rindukan itu akan datang, entah kenapa bulan ramadan memiliki atmosfer yang sangat berbeda dari bulan lainnya. Salah satu lembaga yang dengan meriahnya menyambut bulan suci ramadan adalah Dompet dhuafa. Festival Semesta Ramadan Dompet Dhuafa dengan tema “Berzakat Kerennya Gak Ada Obat” . Acara ini dibungkus cukup menarik, menyajikan talkshow di tempat terbuka, dengan tenant makanan yang bisa dinikmati selama berjalannya acara. Trashic dari sekolah SMART Ekselensia dan Rampak Bedug dari Sanggar Yudha Asri menjadi pembuka acara sore itu. Berbeda dari biasanya, kali ini ada kegiatan bersama ...

PUBLIC EXPOSE DOMPET DHUAFA 2024

  Tiga dekade sudah Dompet Dhuafa (DD) ikut berperang dalam memperbaiki ketimpangan sosial di Indonesia dan beberapa negara luar. Bukan waktu yang sebentar dan sudah pasti tidak sedikit haling rintang yang telah dilalui DD sebagai lembaga filantropi di Indonesia. Berdiri sejak 1993, yang bahkan daftar para penyumbang pertama DD dipublikasikan dalam rubrik DD di halaman pertama koran Republika edisi 2 Juli 1993. Setelah DD berjalan sekitar satu tahun, Sekretaris Redaksi Bapak Eri Sudewo yang mendapat tugas mengelola DD mengusulkan kepada Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi Republika, Bapak Parni Hadi untuk dibentuk Badan Hukum Yayasan dengan alasan agar mudah pengelolaannya. Bapak Parni Hadi setuju dengan catatan: 1. Tidak menuntut kepemilikan aset Yayasan 2. Yayasan tidak dapat diwariskan 3. Nama Yayasan harus memakai Republika untuk kepentingan Sejarah Disahkan oleh notaris H. Abu Jusuf, S.H. akta no. 41 tanggal 14 September 1994, sebuah badan hukum berbentuk Yayasan dengan...