Langsung ke konten utama

Rujukan Online Memudahkan Pasien

Tema kesehatan itu kayak enggak ada habisnya kalau menurutku. Mulai dari hal paling kecil misalnya minum air putih dengan takaran sekian dalam sehari, banyak aktivitas fisik, makan sehat, cek kesehatan, sampai perihal fasilitas kesehatan dan lembaga-lembaga terkait kesehatan.

Seiring perkembangan zaman, semuanya jadi berubah. Misalnya, polusi di luar sana terus meningkat setiap harinya. Gaya hidup sehat lebih digalakkan, fasilitas kesehatan semakin canggih, semua serba berubah menjadi lebih baik karena yang tidak baik juga berkembang lebih cepat. Sama kayak virus komputer, virus akan terus semakin kuat, makanya anti virus selalu diperbaharui atau keluar yang lebih bagus. 

Oke, balik ke kesehatan kita sebagai manusia, di Indonesia ada BPJS Kesehatan yang berperan sebagai lembaga jaminan sosial. Keberadaannya cukup menolong masyarakat, walau enggak menutup mata pasti ada keluhan dari peserta. Salah satu yang dikeluhkan adalah perihal rujukan, masalah waktu antri dan jadwal praktik dokter.

Demi melayani dengan maksimal, BPJS Kesehatan enggak mungkin tinggal diam di era teknologi kayak gini, kan, makanya mulai dibuat sistem rujukan online. Sebelumnya aku pernah bahas di sini. 

Jadi, sistem rujukan online ini melalui tiga fase percobaan. Fase pertama itu tanggal 15 - 31 Agustus 2018, pada fase pertama ini masih fase pengenalan dimana rumah sakit masih menerima rujukan manual walau FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) sudah menggunakan aplikasi Pcare untuk merujuk. Fase percobaan kedua yang merupakan fase penguncian dilaksanakan dari tanggal 1 sampai 15 September 2018. Pada fase kedua ini rumah sakit hanya menerima rujukan online, kecuali ada hal-hal tertentu, mati lampu misalnya, atau sistem eror.

Fase kedua pun masih belum sempurna karena aplikasi tidak membaca faskes dalam jarak 15 km. Jarak 15 km ini diberlakukan di daerah perkotaan yang dimana faskes tersedia cukup banyak, tapi untuk di daerah yang jarang sekali ketersediaan faskes, jarak yang dibaca aplikasi akan dibuat lebih jauh jangkauannya.

Terakhir fase ketiga, fase pengaturan yang dilaksanankan dari tanggal 16 sampai 30 September 2018. Fase ini sudah lebih baik, bahkan jauh lebih baik, karena sudah bisa membaca kapasitas dari FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut), jika kapasitas di RS kelas C dan D sudah penuh atau 80% maka akan muncul pilihan RS kelas B. Pasien rujukan bisa memilih tanggal kapan akan berkunjung, dan bisa melihat informasi jam praktik dokter hingga masa berlakunya rujukan.

Ki-ka: Bpk. M. Iqbal Anas Ma'ruf - Ka. Humas BPJS Kesehatan, Bpk. Beno Herman - Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Fasilitas Kesehatan Rujukan, dan Bpk. Arief Syaefudin - Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta (dokpri)

Uji coba rujukan online masih berlangsung, oh, bukan, diperpanjang tepatnya smpai tanggal 15 Oktober 2018. Dalam masa perpanjangan ini aplikasi lebih disempurnakan, mapping fasilitas kesehatan akan lebih tepat, data kapasitas RS menjadi lebih akurat, paling penting adalah sosialisasi kepada stakeholder dan peserta.

Sosialisai rujukan online ini harus sampai ke seluruh lapisan masyarakat, jangan sampai di kemudian hari ada kabar kesulitan melakukan rujukan online, baik masalah teknis maupun keluhan lain dari peserta. Rujukan online dibuat untuk memudahkan peserta JKN-KIS melakukan rujukan, yang tadinya harus antri dan atau enggak tahu jadwal paraktik dokter di RS tujuan, dengan adanya rujukan online ini diharapkan semua peserta JKN-KIS mendapatkan layanan yang maksimal dari faskes.

Kelihatannya enak, ya, tinggal klik-klik dan selesai, tapi dengan sistem ini rujukannya berjenjang, iya, enggak bisa langsung pilih mau dirujuk ke mana, karena faskes rujukannya akan berjenjang, dari FKTP ke FKRTL RS kelas D lalu C, kemudian B dan terakhir A. Lain halnya jika memang hanya di RS kelas A yang siap kompetensinya, maka baru bisa dirujuk langsung ke sana.

FKTP merasa sulit karena harus menjelaskan kenapa rujukan bertahap, tidak langsung ke RS kelas B, tetapi dengan rujukan online juga, FKTP menjadi dimudahkan, dengan mengetahui siapa saja pasien yang akan datang hari ini dan jam berapa. 

Rujukan online memudahkan yang sakit untuk berobat, tapi jauh lebih penting dari itu semua adalah jaga kesehatan diri kita, dan selalu hati-hati di mana pun dan kapan pun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiapan Dana Pensiun Untuk Pekerja Lepas

Beberapa waktu lalu berkunjung ke rumah Pakdhe (sebutan untuk kakak laki-laki dari orang tua dalam bahasa Jawa), sedikit banyak bercerita, bertukar kabar, pandemi membuat segalanya terbatas, sapaan dalam jaringan tidak bisa menggantikan. Obrolan mengalir lancar, sedikit ejekan pun tak terlewat, Pakdhe yang satu ini sudah lanjut usia, namun jiwanya tetap muda, bisa mengikuti ritme kerabat yang seusiaku, nyaman untuk berbincang dengan beliau, mungkin salah satu faktornya adalah kehidupan masa tuanya yang tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa. Beliau aman secara finansial, dan lingkungan keluarga yang cukup harmonis.

MiAccount, Satu Kendali di Ujung Jari

Sembilan Juni dua ribu dua puluh dua, jam 10:00 WIB aku ada di ruang temu Microsoft Teams bersama teman-teman blogger yan g kece, kita gathering MiAcc ount dan Halodoc. Hmmm. Enggak jauh dari dunia Kesehatan, kan, pastinya. Webinar kali ini temanya, “Manulife Hadirkan MiAccount dan Tingkatkan Layanan Kesehatan Nasabah dengan Halodoc”.

Yang Baru di Situs Sekretariat Kabinet

Sekretariat kabinet, lembaga negara setara kementerian ini punya peran yang sangat penting. Dia kedudukannya di bawah Presiden dan bertanggung jawab langsung ke Kepala Negara. Tugas dari Sekretariat Kabinet itu memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabinet pada Presiden dan Wakil Presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan.