Langsung ke konten utama

ACFFest 2018, Ajakan KPK Menyampaikan Pesan Melalui Film

(dokpri)

Tanggal 28 Juni kemarin aku ke Gedung KPK Merah Putih, biasanya lewat doang, tapi kali ini aku masuk ke dalamnya. Hmmm, bukan pintu yang biasa dilewati para pejabat, tapi ke ruang khusus media. Hehehe.

Ngapain aku di situ?
Ya, pokoknya ada hubungannya sama KPK dan media. Bukan berita para politikus itu, tapi tentang korupsi dan kreativitas. Pernah dengar atau mungkin sudah tahu ACFFest? ACFFest itu Anti Corruption Film Festival, ini diselenggarakan oleh KPK. Diselenggarakan setiap tahun, pertama kali itu tahun 2013 dan  tahun ini sudah dibuka kembali bagi siapapun yang mau ikutan membuat film tentang korupsi.

Bapak Saut Situmorang bilang, "Memberantas korupsi itu enggak melulu dengan cara represif, tapi juga bisa melalui karya dalam bentuk film." 

Iya juga, sih, pesannya bisa lebih mudah tersampaikan. Untuk pemenang film di ACFFest tahun yang lalu-lalu ada di kereta juga pesawat, iya, flight TV. Tapi, aku belum pernah menemukannya, sepertinya di kereta tertentu saja, ya. Padahal jauh lebih baik kalau disebar di Youtube.

Tahun 2018 ini yang jadi jurinya itu Jujur Prananto - Penulis Skenario, Kamila Andini - Sutradara, dan Sujanarko - Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat dari KPK. Kalau tahun lalu diselenggarakan mulai 27 Agustus 2017 - 27 September 2017, maka di tahun ini mulai 28 Juni 2018 - 20 Agustus 2018. Kemarin itu pas banget peresmian dibukanya ACFFest, dan sebagai tanda semuanya memainkan alat musik suling bambu yang ditarik keluar-masuk batang bambu kecilnya.

Meniup suling peresmian pembukaan ACFFest 2018. (Ki-ka): Saut Situmorang, Sujanarko, Jujur Prananto, dan Kamila Andini. (Dokpri)

Mungkin banyak dari kita yang suka gemes sendiri perihal korupsi di NKRI, coba deh gali ide anti korupsi dan dijadikan film supaya kita bisa menyampaikan pesannya dengan lebih luas dan mudah dipahami. Daripada marah-marah, emosi, menggerutu enggak jelas sampai ke siapa, lebih baik direalisasikan menjadi sebuah karya film.

Nantinya, nih, ide cerita diajukan dalam bentuk proposal, sama seperti kita mau buat film dan mencari sponsor, dan ini KPK yang jadi sponsor. Bakalan dipilih tujuh ide terbaik dan dapat dana produksi senilai Rp 20.000.000, movie camp selama 3 hari, coaching clinic dari pembuat film profesional, fasilitas online editing di Jakarta, dan pendampingan oleh mentor lokal. Itu, cobaaa, kan, keren banget.

Buat para pemenang itu dikasih waktu selama tiga bulan pembuatan film, mulai Agustus 2018 sampai November 2018. Kalau sudah selesai bakalan ditayangin selama dua hari dan berakhir dengan malam penganugerahan ACFFest 2018 di Jakarta. 

Yang punya ide hebat, buruan deh dibuat proposalnya. Eh, kenapa proposal? Kenapa bukan film aja? Iya, jadi yang dilombakan itu proposalnya, "Proposal yang masuk harapannya punya ide yang berisi dan mudah dipahami saat sudah menjadi film" kata Jujur Prananto kemarin itu. Karena proposal dianggap sebagai ujung tombak untuk tahu bagaimana memproduksi filmnya dan bagaimana hasilnya nanti.

Kamila Andini mau proposal itu pesannya jujur, dan tulus dibuat dengan hati. Aku masih mencerna ini sebenarnya, film yang jujur dan tulus. Ya, pokoknya pesan dari film bisa jelas tersampaikan dan mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.


Syarat mengikuti lomba adalah:
  1. Peserta WNI usia minimal 15 tahun.
  2. Proposal film pendek mengandung tema anti korupsi seperti kejujuran, kepedulian, kemandirian, keadilan, tanggung jawab, kerja sama, sederhana, keberanian, dan kedisiplinan.
  3. Durasi film 10-15 menit.
  4. Proposal memuat Logline, Sinopsis, Karakterisasi tokoh, Lokasi syuting, Daftar kru inti beserta CV masing-masing, dan Jadwal produksi dalam kurun 2 bulan September - Oktober 2018.
  5. Tim inti yang terlibat sudah memiliki pengalaman membuat film pendek dengan mencantumkan link video dalam proposal.
  6. Boleh mengirimkan proposal lebih dari satu.


Nah, kalau sudah semua, kirim proposal ke email acffest.info@gmail.com dengan subjek Proposal Film Acffest 2018 (spasi) (Judul Film). Paling lambat 20 Agustus 2018 jam 23:59 WIB. Hasil seleksi diumumkan tanggal 27 Agustus 2018 melalui website, medsos, dan kontak langsung ke pemenang. Info lebih lanjut bisa cek di bit.ly/acffest2018.

(dok. KPK)

Gimana? Sudah siap dengan ide-ide brilian kamu? Buruan, siapa tahu kamu bisa menginspirasi Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiapan Dana Pensiun Untuk Pekerja Lepas

Beberapa waktu lalu berkunjung ke rumah Pakdhe (sebutan untuk kakak laki-laki dari orang tua dalam bahasa Jawa), sedikit banyak bercerita, bertukar kabar, pandemi membuat segalanya terbatas, sapaan dalam jaringan tidak bisa menggantikan. Obrolan mengalir lancar, sedikit ejekan pun tak terlewat, Pakdhe yang satu ini sudah lanjut usia, namun jiwanya tetap muda, bisa mengikuti ritme kerabat yang seusiaku, nyaman untuk berbincang dengan beliau, mungkin salah satu faktornya adalah kehidupan masa tuanya yang tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa. Beliau aman secara finansial, dan lingkungan keluarga yang cukup harmonis.

MiAccount, Satu Kendali di Ujung Jari

Sembilan Juni dua ribu dua puluh dua, jam 10:00 WIB aku ada di ruang temu Microsoft Teams bersama teman-teman blogger yan g kece, kita gathering MiAcc ount dan Halodoc. Hmmm. Enggak jauh dari dunia Kesehatan, kan, pastinya. Webinar kali ini temanya, “Manulife Hadirkan MiAccount dan Tingkatkan Layanan Kesehatan Nasabah dengan Halodoc”.

Yang Baru di Situs Sekretariat Kabinet

Sekretariat kabinet, lembaga negara setara kementerian ini punya peran yang sangat penting. Dia kedudukannya di bawah Presiden dan bertanggung jawab langsung ke Kepala Negara. Tugas dari Sekretariat Kabinet itu memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabinet pada Presiden dan Wakil Presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan.