Langsung ke konten utama

Cerita PRJ dan JFK 2018


Ini, nih, tulisan ke sekian aku tentang JFK/PRJ, kemarin-kemarin isinya infoin dalemannya JFK, racun-racun kebahagiaan yang ada di sana. Hahaha. Jakarta Fair itu kan sekarang yang ke-51, aku jadi kepikiran, deh, pameran yang rutin terlaksana ini dulu awalnya gimana, ya? Kapan dan kenapa, siapa yang usulin, dan sebagainya. Aku penasaran juga, karena tahunya Jakarta Fair ada setiap ulang tahun Jakarta.


Kali ada yang penasaran juga sama sejarah PRJ, aku tulis sedikit, lah, ya. Kan, mau libur lebaran di Jakarta Fair, masa seru-seruan di tempat yang kita enggak kenal asal-usulnya. Ya, kan, ya, kan, ehehehe.

Jadi, PRJ itu awalnya di tahun 1968, pengagasnya itu Bapak Syamsudin Mangan selaku ketua Kamar Dagang dan Industri saat itu. Awalnya sebagai ajang pameran untuk meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri. Dari awal itu sudah ribuan UKM yang bergabung. Saat itu diresmikan Presiden Soeharto dan Gubernur Jakarta Bapak Ali Sadikin

Pelaksanaannya 5 Juni - 20 Juli, itu pertama kali PRJ, namanya Pekan Raya Jakarta tapi pelaksanaannya selama satu bulan lebih. Dulu namanya Djakarta Fair disingkat DF karena masih pakai ejaan lama. Lokasinya juga bukan di Kemayoran, tapi di Monas. Yup, sebelumnya ada juga pameran tapi lokasinya menyebar, akhirnya Pemerintah DKI menyambut baik dan membuat pameran jadi berpusat di satu tempat, dipakailah Monas.

Ajang pameran yang terdapat pada Perda no. 8 tahun 1968 ini diadakan selalu lebih dari 30 hari, paling lama itu tahun 1969 yang digelar selama 71 hari. Tahun 2018 ini berlangsung selama 40 hari. Semakin tahun PRJ semakin berkembang, pengunjung dan perusahaan terus bertambah, lahan Monas hanya tujuh hektare, kayaknya makin sempit, yaaa, akhirnya pindah ke Kemayoran yang lahannya seluas 44 hektare, unch unch unch, luasnya berkali lipat, yes.

Stand bingkai foto (dokpri)

Tadinya, kan, sekadar pasar malam, lama-lama jadi ajang pameran dan bahkan se-Indonesia. Pelaksanaan PRJ di Monas hanya sampai tahun 1991, ya, jelas aku enggak pernah ke sana, wong baru lahir, dan di bulan yang sama dengan pelaksanaan PRJ, ini. Tahun 1992 barulah pindah ke Kemayoran. 

Untuk perpindahan dari Monas ke Kemayoran juga disediakan shuttle bus dari lapangan parkir IRTI Monas. Kalau tahun ini yang aku tahu ada shuttle gratis dari stasiun kemayoran, beberapa kali lihat tapi aku belum coba dan belum tanya juga pintu mana saja yang dilalui. Selain itu juga tersedia bus Transjakarta koridor 2C yang rutenya Monas - PRJ, tambahan lagi PRJ 1 dengan rute PGC 1 - Jiexpo Kemayoran, PRJ 2 dengan rute Kampung Melayu - Jiexpo Kemayoran, dan PRJ 3 dengan rute Pulogadung 1 - Jiexpo Kemayoran. Pakai kereta juga bisa, turun di stasiun Kemayoran, lanjut shuttle atau angkutan konvensional dan online.

Kalau dilihat dari sejarahnya, JFK ini enggak akan pernah sepi pengunjung atau peminat, tahun ini saja setiap hari banyak orang datang. Aku sudah empat kali, ya, benar empat kali ke sana. Enggak pernah bosan karena saking luasnya, jadinya setiap datang mengunjungi bagian yang berbeda. Rencananya aku masih akan ke sana sekali atau dua kali lagi, masih ada yang belum terselesaikan ceritanya. 

Oh, buat yang jarang ke sekitar Jiexpo atau baru pertama mau ke sana, aku infoin kalau keseluruhan ada 10, kalau naik Transjakarta akan masuk melalui pintu 2, kalau dari arah stasiun Kemayoran yang terdekat itu pintu 1 dan pintu 9. Pintunya banyak banget memudahkan yang datang dari berbagai penjuru.

Kamu, mau masuk lewat pintu mana?

(dokpri)

Jadwal & HTM JFK 2018:

  • Senin: 15:30 - 22:00 WIB / Rp 25.000
  • Selasa - Kamis: 15:30 - 22:00 WIB / Rp 30.000
  • Jumat: 15:30 - 23:00 WIB / Rp 35.000
  • Sabtu, Minggu, & Hari Libur: 10:00 - 23:00 WIB / Rp 35.000
  • 11 - 13 Juni: 10:00 - 23:00 WIB / Rp 35.000
  • 14 Juni: 10:00 - 18:00 WIB / Rp 35.000
  • 15 Juni: 14:00 - 23:00 WIB / Rp 35.000
  • 16 - 20 Juni: 10:00 - 23:00 WIB / Rp 35.000

(dokpri)

Komentar

  1. Kehebatan H mangan bisa bikin acara yang terus eksis sampai sekarang. Di sukai semua orang dan diskonnya lumayan besar

    BalasHapus

Posting Komentar

Hola, siapa pun anda, terima kasih sudah mampir. Semoga anda membacanya dengan seksama dan dalam tempo secukupnya. Sila tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Sikap Teladan dari Perjalanan Karier Politik Mahfud MD

Mahfud MD (dok. Google) Melihat berita yang sedang hangat beberapa waktu ini, santer sekali nama Mahfud MD dikumandangkan. Bukan baru namanya aku dengar, beliau cukup hits di kalangan anak muda. Beberapa kali melihat tayangan pria kelahiran Sampang 13 Mei 1957 ini diwawancara atau mengisi sebuah acara, selalu kagum dengan caranya menyampaikan pesan. Beliau ini jujur dan berani dalam mengungkapkan atau membongkar kasus. Seru sekali, seperti sedang menonton film-film detektif. Tahun 2023, sebentar lagi menuju akhir tahun dan kita akan bertemu dengan 2024. Tahun di mana akan ada pesta rakyat terbesar, iya, pemilihan umum pemimpin negara. Hiruk-pikuknya sudah begitu terasa saat ini. Sejujurnya masih entah soal para bakal calon, masih belum bisa dipastikan siapa saja yang akan maju. Tapi satu yang pasti, hak suara harus tetap digunakan, cuma satu, tapi berarti besar. Salah satu bakal calon sudah diumumkan, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Siapa yang enggak tahu mereka? Sudah seperti

Begini Liburan yang Menakjubkan dan Nyaman

Enggak terasa kayaknya tahun baru 2017 baru kemarin, eh, sekarang sudah menjelang liburan akhir tahun, ya. Temans mau ke mana saja, nih? Sudah rencana liburan ke suatu tempat? Atau mau di rumah saja dan mengunjungi lokasi terdekat? Tapi pasti sudah banyak yang persiapan ke luar kota atau ke luar negeri. Kalau aku, sih, masih pilih liburan di dalam negeri saja, punya passport sudah dua tahun dan masih bersih. Hmmm. Bebas, ya, mau liburan di mana saja dan ke mana saja asalkan sama kamu, iya kamu. Uwuwuw.

Perempuan Tangguh untuk Asian Games 2018

Difotoin: Utie Adnu "Terserah kamu, deh, lakukan saja yang kamu mau. Hidup kamu, kan, kamu yang jalanin dan rasakan semuanya." "Iya, sih, tapi, kan, enggak semua orang..." "Udah, ya, selesai. Cukup, aku enggak mau tahu lagi, ini yang terakhir aku ingatkan kamu."