Semua yang terjadi saat ini pasti berhubungan dengan masa lalu, apa yang kita dapatkan dan lakukan pun begitu, enggak ada yang tiba-tiba begini dan begitu. Setiap orang pasti punya cita-cita, waktu kecil cita-citanya keren dan banyak. Semakin lama kita pasti fokus pada satu hal karena lebih tertarik hal tersebut dari pada sesuatu yang lain.
Yang waktu kecil suka menggambar, dia akan menyukai seni, mungkin nantinya bisa menjadi pelukis. Jika saat kecil suka mengamati makhluk hidup dan alam, bisa jadi dia nantinya menjadi seorang peneliti hebat. Seperti di sekolah, yang suka dengan pelajaran sejarah, nantinya dia bisa menjadi seorang arkeolog, atau ahli sejarah.
Waktu kecil, sejak TK aku suka banget baca buku, bacanya selalu dengan suara keras-keras puisi atau cerita pendek di buku, enggak pake malu soalnya di dalam rumah. Hahaha. Aku suka baca sudah sejak saat itu, entah kenapa susunan kalimat itu sangat menarik, suka banget kalau ada percakapan atau dongeng. Setelah baca tulisan-tulisan itu, rasanya jadi senang gitu, aku pun bingung.
Aku suka banget Bahasa Indonesia, karena banyak percakapan, cerita pendek, dan dongeng. Kalau buku pelajaran itu sudah aku baca habis, ganti ke buku kakakku, terus sampai dia lulus sekolah. Hihihi. Saat itu aku cuma suka baca, belum terpikir untuk nulis atau buat karya sendiri, masih menjadi penikmat.
Bingung enggak, sih, suka Bahasa Indonesia tapi jarang banget dapat nilai 9 atau 10. Hahaha. Sepertinya aku cuma suka dengan cerita dan tanda baca yang dikenalkan oleh pelajaran itu. So, efeknya adalah masa kini, enggak sepenuhnya dari apa yang aku dapat waktu sekolah, karena belajar dari banyak teman yang hebat.
Sebelum tahun 2014 tulisanku masih berantakan tanda baca, masih galau waktu dan tempat penggunaan tanda baca. Tanda baca itu banyak banget, enggak cuma titik - koma - tanda tanya - tanda seru. Dan, titik pun punya makna berbeda sesuai jumlahnya dan penggunaan spasi. Ternyata Bahasa Indonesia semenarik itu. Sering, kan, lihat orang salah paham dan berantem karena baca tulisan? Salah satu faktornya adalah tanda baca yang digunakan, kalau penggunaannya enggak tepat, bisa memiliki arti yang berbeda.
Aku enggak bakal ngasih pelajaran di sini, karena aku juga masih belajar terus dan dari banyak sumber. Sekarang kegiatanku mengharuskan banyak menulis, dan berbicara. Menyampaikan banyak hal dengan cara yang tepat. Pelajaran Bahasa Indonesia enggak melulu tentang menulis, tapi juga bicara, bagaimana cara berbicara dengan teman, orang yang lebih muda, anak-anak, orang tua, dan rekan kerja.
Aku kalau ketemu orang baru pasti jaim, ceria tapi sopan, kadang diem. Tapi kalau sudah kenal dekat, ya, ancur. Eits, maksudnya enggak sejaim di awal ketemu. Hihihi.
Kayaknya kalau lihat orang ngomong gampang, ya, pas nyoba sendiri malah grogi dan suara kita hilaaang. Hahahha. Fungsi Bahasa Indonesia ada di sini, tentang artikulasi, intonasi, diksi yang digunakan, dan getikulasi. Ini aku inget-inget aja pelajaran Bahasa Indonesia waktu kelas 2 SMP. Sssttt, gurunya killer, marahnya pakai majas.
Nah, majas, aku juga suka tuh majas, buat sok-sok an nyebut sesuatu pakai perumpamaan. Hahahah.
Selain Bahasa Indonesia, aku suka pelajaran Kolega waktu SMK, ini ada hubungannya dengan kewirausahaan dan pemasaran. Isinya teori semua, tapi benar-benar berguna di dunia kerja. Aku ingat kalau Kolega ini sesuai namanya, mempelajari yang berhubungan dengan rekan kerja atau klien bisa juga konsumen dan pelanggan, bagaimana sikap kita dan penampilan sampai aturan di meja makan atau kerennya table manner.
Jadi, teman-teman enggak usah bingung kenapa cara aku ngomong sama bapak ojek online di telepon itu beda banget sama kalau kalian ngobrol sama aku. Hahaha. Okelah, segitu aja ceritanya, kapan-kapan cerita yang lain.
aaa... aku juga paling suka majas di pelajaran bahasa indonesia 😆
BalasHapusBahasa indonesia merupakan salah satu bahasa nasional yg memiliki kaidahnya yg indah. Dulu semasa sekolah sangat suka pelajaran bahasa
BalasHapusbahasa Indonesia dulu dapet nilai bagus, cuma pas diminta nulis kaya nulis blog suka masih bingung dengan tanda baca juga
BalasHapusaku pas sekolah paling suka bahasa indonesia tapi kok ya sekarang menerapkan penulisan yang benar malah susah hehe
BalasHapus