Janji tinggal janji, rencana cuma ucapan, tetap saja selalu
ada alasan untuk enggak olahraga, mulai dari bangun kesiangan, males jogging
sendirian, males ke gym, workout di rumah capek banget, dan sekian banyak rentetan
alasan kalau bahas olahraga. Hmmm.
Dulu waktu masih zamannya sekolah TK sampai SMK aku suka
banget pelajaran olahraga, suka karena aktivitas fisik yang semacam bermain
tapi dikasih nilai. Dalam satu minggu, pelajaran olahraga cuma satu kali,
makanya ditunggu-tunggu banget. Tapi, sekarang kenapa atmosfer olahraganya
beda, ya? Yaelaaahhh, ngeles lagi!
Padahal harusnya termotivasi dari saudara-saudara kita yang
disabilitas, ya, enggak sedikit dari mereka yang semangat olahraganya luar
biasa walau kekurangan fisik. Buktinya mereka bakalan jadi peserta di Asian Para
Games di 2018 nanti. Keren, kaaannn. Mereka yang spesial saja bisa dan enggak
malas, lho, jadi malu sayah.
Eh, iya, ngomongin Asian Para Games, tahun ini
penyelenggaraan yang ke-3 dan kerennya adalah Indonesia menjadi tuan rumah
Asian Para Games 2018. Sebelumnya diselenggarakan di Guang zhou dan Incheon,
itu artinya Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan
rumah. Uwooowww, kece badaaiii!!!
Ajang dengan slogan “The Inspiring Spirit and Energy of
Asia” ini diikuti oleh 3000 peserta dari 43 negara di Asia anggota Asian
Paralympic Committee. Bayangin, Gaes, 3000 peserta disabilitas se-Asia bakal
hadir di Indonesia dan ambil bagian dalam 18 cabang olahraga yang dilombakan,
dengan 582 nomor pertandingan yang pastinya semua sudah disesuaikan dengan
kemampuan para peserta disabilitas.
INAPGOC (Indonesia Asian Para Games Organizing Committee)
dan Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerja sama menggodok persiapan Asian Para
Games 2018 yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober – 13 Oktober 2018
mendatang dan mengambil lokasi di Gelora Bung Karno dan Kemayoran.
APG diselenggarakan setiap empat tahun, dimaksudkan untuk
mempromosikan kesetaraan dalam hidup bermasyarakat, dan aksi para atlet ini sebagai
sumber inspirasi dan motivasi. Seperti kegiatan-kegiatan lainnya, dari terselenggaranya
Asian Para Games ini juga diharapkan akan meninggalkan warisan berupa
peningkatan kesadaran masyarakat akan keberadaan olahraga khusus penyandang
disabilitas, pemahaman tentang isu-isu disabilitas secara umum, juga pentingnya
partisipasi aktif dan lingkungan yang berempati bagi semua kalangan masyarakat.
Cabang olahraga yang dilombakan itu ada 18:
- Para Athletic – Cabang olahraga atletik ini bisa diikuti semua kelompok penyandang cacat.
- Archery – Panahan yang bisa diikuti oleh peserta dengan keterbatasan fisik menggunakan kursi roda dan berdiri menggunakan alat bantu.
- WC Fencing – Anggar untuk atlet dengan kursi roda.
- Goal Ball – Bola Gawang dirancang untuk atlet tuna netra dan gangguan khusus. Para atlet akan menggunakan penutup mata dan bola dilengkapi lonceng untuk menghasilkan bunyi.
- WC Tennis – Tennis untuk atlet dengan kursi roda.
- Badminton
- Tenpin Bowling
- Table Tennis – Tenis meja diikuti atlet dengan keterbatasan fisik dan intelektual.
- Lawnbowl – Semacam sepak bola namun menggunakan tangan karena atlet menggunakan kursi roda.
- Para Swimming – Perenang mungkin akan start dengan melompat atau sudah di dalam air, sesuai dengan pengelompokkan atlet.
- WC Basketball – Basket kursi roda untuk atlet dengan kursi roda dan terdiri dari lima pemain dalam satu tim.
- Cycling – Balap sepeda untuk para atlet yang mengalami amputasi, autres, kelumpuhan otak, dan gangguan penglihatan.
- Volleyball Sitting – Bola voli duduk diikuti atlet yang menggunakan kursi roda.
- Para Powerlifting – Angkat besi terbuka untuk semua atlet dengan keterbatasan fisik dan dibagi menurut berat badan peserta.
- Boccia – Boccia semacam permainan bowling yang terbuka untuk atlet dengan kelumpuhan otak serta atlet yang menggunakan kursi roda.
- Chess
- Judo – Judo hanya diikuti oleh atlet dengan keterbatasan penglihatan, dan dimulai dengan saling mencengkeram, tidak terpisah seperti judo pada umumnya.
- Para Shooting – Menembak dibagi dalam kelas kursi roda dan kelas berdiri.
Nah, itu sedikit penjelasan cabang-cabang olahraga yang
dilombakan Asian Para Games 2018. Kalau dilihat, ya, kegiatannya masih Oktober
tahun depan, masih lama banget, tapi untuk sosialisasi memang harus dari
jauh-jauh hari. Sosialisasi kegiatan ini dilakukan pada 20 titik di 16 kota di
Indonesia, melibatkan perwakilan NPC (National Paralympic Committee) yang berpusat di Solo, perwakilan INAPGOC,
atlet penyandang disabilitas, komunitas difabel, komunitas hobi, dan juga
pengunjung pertokoan. Salah satunya Tangerang tepatnya di Summarecon Mall
Serpong berdiri sebuah booth dari tanggal 13 – 17 Desember 2017, dengan
pernak-pernik yang mudah diketahui bahwa itu adalah booth Asian Para Games
2018.
“Sosialisasi enggak cuma bertujuan untuk menimbulkan
kesadaran masyarakat tapi juga untuk menunjukkan bahwa disabilitas bisa
berprestasi,” ucap Mbak Ratri Dwifajar Purwani dari Indonesia Asian Para Games
Organizing Committee. Asian Para Games 2018 di Indonesia menampilkan maskot yang
unik. Maskotnya burung elang bondol yang penampilannya bercirikan Betawi,
namanya Momo singkatan dari Motivation and Mobility yang menggambarkan semangat
dari para peserta difabel yang akan bertanding.
Untuk mendukung kegiatan istimewa ini kita juga bisa ambil
bagian, lho, dengan menjadi volunteer dan daftar di ina2018apg.id/volunteer/. Volunteer
yang dibutuhkan banyak banget, mencapai 4000 orang. Yuk, jadi bagian dalam
ajang yang memiliki misi determination, courage, equality, dan inspiration ini.
Sumber:
www.bbc.com – Penggolongan Cabang
Paralimpiade 2012
Lucu yah maskot Momonya 😂
BalasHapusPengen koleksi di rumah ya mas dede.
HapusWah Oktober 2018 ya Asian Games, bakal seru banget nih, rame Jakarta. Semoga Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik utk semua negara ya.
BalasHapusAsian Para Games mbak, beda sama Asian Games, inj pesertanya spesial pake telor. Hihihi
Hapus